visitaaponce.com

Adiksi Gawai Bisa Sebabkan Obesitas dan Mudah Lupa

Adiksi Gawai Bisa Sebabkan Obesitas dan Mudah Lupa
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis kesehatan jiwa Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit Jakarta, Yenny Sinambela, menjelaskan pengaruh adiksi gawai bisa menyebabkan obesitas serta mudah diserang lupa.

"Dalam aspek kognitif jadi mudah lupa, istilahnya tidak konsentrasi begitulah ya. Terus secara fisik, dia bisa obesitas," kata Yenny, dikutip Jumat (10/5).

Menurut dia, adiksi atau ketergantungan bisa membuat obesitas ketika orang menjadi terbiasa menyiapkan makanan di sekitarnya sebelum melakukan aktivitas bersama gawai agar kesenangannya tidak terganggu.

Baca juga : Risiko Adiksi Gawai terhadap Anak Harus Segera Diatasi dengan Langkah Menyeluruh

"Akibatnya badannya menjadi gede," kata Yenny.

Dampak lainnya, saraf motorik di tubuh mulai terasa nyeri akibat terus terpaku menahan posisi bermain gawai yang tidak terlalu aktif.

"Kepala mulai terasa pusing, atau tangannya terasa sakit," kata Yenny.

Baca juga : RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Malang Buka Poli Kecanduan Gawai, Pasien Didominasi Anak-anak

Kemudian, adiksi terhadap penggunaan gawai juga menyebabkan seseorang menunda-nunda kegiatan produktif lain seperti bekerja atau belajar.

Adiksi penggunaan gawai juga bisa memunculkan masalah lain misalnya bangkrut, jika gawai tersebut dipakai untuk bermain judi daring, atau meningkatnya masalah pada pernikahan.

Yenny juga tidak menutup kemungkinan seseorang yang terserang adiksi gawai dapat rentan terhadap gangguan kecemasan, bahkan depresi.

Baca juga : Kecanduan Gawai Sebabkan Obesitas

Jika seperti itu, Yenny menganjurkan orang yang terserang adiksi untuk dibawa orang terdekatnya untuk memperoleh pertolongan medis dari dokter spesialis kesehatan jiwa.

Sementara itu, dokter spesialis kesehatan jiwa dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Zulvia Oktanida Syarif, mengungkapkan ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang membutuhkan pertolongan medis.

Ciri-ciri gangguan jiwa itu, kata Zulvia, diistilahkan dengan 3P.

Baca juga : Durasi Bermain Gawai Bisa Picu Tantrum Anak

P yang pertama adalah gangguan pikiran. Ketika seseorang terlihat memiliki gangguan pikiran yang sama secara terus-menerus, bahkan membuat orang itu menjadi sulit tidur, maka sebaiknya orang terdekat memeriksakan orang itu ke dokter atau psikolog.

P yang kedua adalah gangguan perasaan. Seseorang yang terus merasa sedih, atau cemas, atau marah secara berkelanjutan, sebaiknya diberi pertolongan dengan membawanya untuk ditangani dokter atau psikolog.

P yang ketiga adalah gangguan perilaku. Gangguan itu membuat seseorang terasa berbeda kepribadian dari sebelumnya. Misalnya orang tersebut menarik diri dari pergaulan, terlihat mudah tersinggung bahkan bisa menangis terus-terusan. Orang terdekat dianjurkan untuk mencari bantuan dokter atau psikolog.

"Ketika melihat ada 3P ini, itu adalah peringatan untuk kita mencari bantuan profesional. Bisa ke psikolog ataupun ke psikiater (dokter spesialis kesehatan jiwa)," kata Zulvia.

Jakarta masuk ke dalam daftar 10 kota dengan tingkat stres tertinggi di dunia, berdasarkan laporan The Least and Most Stressful Cities Index 2021. 

Riset global yang lain dalam Health Service Monitoring 2023 yang menyurvei pandangan 23.274 responden dewasa yang tersebar di 31 negara pada periode 21 Juli-4 Agustus 2023 menyatakan bahwa kesehatan mental menjadi masalah kesehatan yang paling mengkhawatirkan, di atas kanker. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat