visitaaponce.com

INDONESIA memiliki beragam budaya dan adat yang tersebar diseluruh pulau dan provinsi tahan air.

Setiap adat dan budaya pasti juga memiliki ciri khasnya masing-masing.

Bahkan, hingga saat ini budaya dan adat dari daerah di indonesia masih dilestarikan.

Baca juga : Ini Penyebab Anak Perempuan Lebih Rentan Terkena Lupus Ketimbang Laki-Laki

Selain itu setiap daerah juga memiliki pakaian adatnya masing-masing.

Pakaian adat ini juga terdapat ciri khas dan maknanya tersebdiri.

Bahkan, baju adat juga kerap kali digunakan pada acara-acara tertentu, seperti pernikahan atau karnaval.

Baca juga : Gelaran It's His/Her Day Kedua Bakal Diadakan Akhir Tahun

Salah satunya baju adat Betawi yang memiliki makna dan keunikannya tersendiri.

Baju adat Betawi ini tampilannya sangat simple dan mudah untuk dikenakan.

Untuk baju adat Betawi ini memiliki dua model, yakni untuk perempuan dan laki-laki.

Baca juga : Ternyata, Gejala Serangan Jantung yang Dialami Laki-Laki dan Perempuan Berbeda

Tentu saja keduanya berbeda dari segi penampilan dan nama.

Untuk baju adat Betawi perempuan dinamakan kebaya encim, sedangkan laki-laki bernama baju sadaria.

Baju Sadaria

Baju adat Betawi untuk laki-laki ini biasanya digunakan dalam acara-acara pernikahan.

Baca juga : Ini Penyebab Perempuan Rentan Jadi Korban Kekerasan

Penampilannya yang sederhana membuat siapa saja bisa memakainya.

Baju sadaria ini adalah baju koko dengan kerah tertututp.

Umumnya baju sadaria juga berwarna putih dan memiliki lengan panjang.

Untuk sejarahnya, baju sadaria ini terispirasi dari budaya Cina.

Karena di Cina banyak laki-laki yang menggunakan baju koko.

Baju sadaria juga biasanya dibuat dengan bahan kain sutra atau sutera alam linen.

Kebaya Encim

Sedangkan untuk baju adat Betawi perempuan adalah kebaya encim.

Jika digunakan, kebaya encim ini tidak terlihat ketinggalan zaman dan tetap modern.

Kebaya encim memiliki tampilan yang sederhana dan simple.

Bahkan, jika perempuan mengenakannya akan terlihat sangat anggun.

Biasanya, kebaya encim ini digunakan saat momen-momen tertentu seperti pernikahan dan festival.

Dalam sejarahnya, kebaya encim ini adalah pengaruh dari budaya Eropa.

Pada masa Batavia, kebaya encim dibuat dari bahan brokat atau lece dikombinasikan dengan bordiran. (Z-12)