Ditolong Dua Malaikat, Juswati Daud dan Dua Temannya Cium Hajar Aswad
![Ditolong Dua Malaikat, Juswati Daud dan Dua Temannya Cium Hajar Aswad](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/4153df55e3613e4bc1317b8f098f0051.jpg)
IMPIAN banyak jemaah haji ketika tawaf di Kakbah ialah dapat mencium hajar aswad. Tidak semua orang dapat mencium batu hitam tersebut lantaran untuk mendekatinya saja harus berdesak-desakan dengan ribuan orang. Bagi banyak orang, dapat mencium hajar aswad merupakan keajaiban.
Hal itu yang dialami oleh Juswati Daud, jemaah haji Embarkasi Ujungpandang. Juswati bercerita dia benar-benar merasakan pertolongan Allah sehingga dapat mencium batu hitam yang yang terletak di salah satu rukun atau tiang Kakbah. Batu itu dibingkai dalam lingkaran perak.
Juswati mengungkapkan dia dan dua temannya memantapkan hati untuk mencium hajar aswad. Mereka pun bertiga menuju ke Masjidil Haram dan melaksanakan tawaf.
Baca juga : 56.321 Jemaah Diberangkatkan ke Makkah
"Kami ada niat untuk mencium hajar aswad, tetapi bagaimana caranya diserahkan kepada Allah, macam mana nanti jalan dimudahkan di sana," ucap Juswati saat berbincang di Mekah, dikutip Selasa (28/5).
"Mulai turun dari bus, kami merasa dimudahkan jalannya. Langsung kami di depan pintu Kakbah kira-kira jam setengah 10 (siang)," imbuhnya.
Mereka lalu melaksanakan tawaf. Setelah tawaf tujuh putaran, Juswati dan dua temannya berusaha mendekati hajar aswad yang berada di sudut bawah Kakbah.
Baca juga : Jemaah Haji Diingatkan Gunakan Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi
Kala itu, Juswati sudah berhasil mendekati Hajar Aswad di tengah kerumunan orang sambil berdesak-desakan. Saat sudah berhasil mendekat, Juswati terdorong. "Saya bilang kawan, mundur, lepas itu dulu, minum air zam-zam, berdoa bagus-bagus, lalu putar-putar lagi. Sampai di sana kami coba lagi, mundur. Langsung ada orang Bone dua orang bilang, "Ibu ingin cium hajar aswad nanti saya tolong," tuturnya.
Dia melanjutkan kedua orang Bone itu memerintahkannya memegang pundaknya dan satu orang lagi merentangkan tangannya. "Kawan saya itu langsung diangkatnya, dia cium (hajar aswad) sampai dua kali. Lalu aku ditarik, cium (hajar aswad), lepas itu kawan yang ketiga. Di hajar aswad itu kami tidak ada rasa sesak napas, tidak ada tolak-tolak. Sama askar juga tidak ada," ungkapnya.
Juswati merasa sangat dimudahkan kala itu. Dia mengaku tidak kenal dengan dua pria berbahasa Bone yang menolongnya itu. Baginya, dua pria itu ialah malaikat penolong.
Baca juga : Masjid Nabawi kian Padat, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Datang 2 Jam Sebelum Adzan
"Bagusnya tidak bayar, digratiskan. Saya tidak kenal sama mereka. Ini orang cakap (bicara) Bugis. Jadi termasuk malaikatlah," katanya.
Juswati juga menceritakan pengalamannya salat dan berdoa di maqam Ibrahim (batu tempat Ibrahim berpijak saat membangun Kakbah) yang berada di sekitar Kakbah. Biasanya untuk salat di belakang maqam Ibrahim juga butuh perjuangan karena banyak orang berkumpul di sana.
"Di maqam Ibrahim juga sudah kan. Kami bisa peluk lama sekali. Salat di sana kami mulus (tidak diusir penjaga)," ucapnya.
Tahajud dan doa
Saat ditanya amalan yang dilakukan Juswati hingga dia dimudahkan dalam mencium hajar aswad, Juswati mengatakan dia hanya berdoa. "Doanya dimudahkan saya. Aku mulai doa itu salat tahajud, salat duha, lepas itu mandi. Habis itu baca Yasin untuk diriku sendiri sambil berdoa jumpa kawan yang mau menemani pergi sana. Kubacakan al-Fatihah untuk diriku sendiri," katanya.
"Doa ialah ikatan, kan pasti diberikan jalan sama Tuhan," imbuhnya. (Z-2)
Terkini Lainnya
Tahajud dan doa
Jemaah Haji Gelombang II Menuju Madinah, ini Perlu Dipersiapkan
Besok Jemaah Haji Embarkasi Banjarmasin Mulai Tiba di Kalsel
323 Kloter Gelombang Dua ke Madinah Mulai 26 Juni
Infeksi Paru, Jemaah Haji asal Aceh Nasrun Meninggal di Mekah
300 Jemaah Haji Safari Wukuf Lansia kembali ke Kloter
Skenario Besar Atasi Kepadatan Jemaah di Mina
Empat Pojokan Kakbah, Pintu, dan Pemegang Kuncinya
Kakbah Rumah Pertama yang Dibangun Manusia
Alhamdulillah, Jemaah Bisa Kembali Cium Hajar Aswad
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap