visitaaponce.com

Angka Katarak di Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Angka Katarak di Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara
Ilustrasi katarak(Freepik)

JUMLAH masyarakat Indonesia yang mengalami gangguan penglihatan mencapai delapan juta orang, tertinggi di Asia Tenggara. Kementerian Sosial membantu pengobatan katarak untuk 320 warga di Kabupaten Barito Kuala.

"Jumlah penderita katarak di Indonesia adalah yang tertinggi di Asia Tenggara, dengan Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah tertinggi di Indonesia. Ini harus kita antisipasi untuk menghindari kebutaan. Kementerian Sosial terus berupaya mengatasi katarak di berbagai daerah. Katarak juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan," kata Menteri Sosial, Tri Rismaharini, Rabu (12/6), saat meninjau kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak di Rumah Sakit Abdul Aziz, Marabahan, Kabupaten Barito Kuala.

Tidak hanya katarak yang umumnya terjadi pada usia dewasa, gangguan penglihatan juga banyak menimpa anak-anak dan remaja, yang disebut pterigium akibat iritasi, sinar matahari, dan debu. Kegiatan bakti sosial operasi katarak kerjasama antara Kementerian Sosial, Pemkab Barito Kuala, Persatuan Dokter Mata, dan Yayasan Himpunan Bersatu Teguh ini diikuti oleh 320 orang, dengan 60 di antaranya adalah anak muda.

Baca juga : Mensos Gencarkan Operasi Katarak Gratis Bagi Lansia

Berdasarkan data Kemenkes 2017, di Indonesia diperkirakan terdapat 8 juta orang dengan gangguan penglihatan. Sebanyak 1,6 juta orang mengalami kebutaan, dan 6,4 juta orang mengalami gangguan penglihatan sedang dan berat. Sebanyak 81,2% gangguan penglihatan disebabkan oleh katarak.

Kunjungan Menteri Sosial di Kabupaten Barito Kuala juga dibarengi dengan kegiatan bakti sosial bagi puluhan penyandang disabilitas dan kusta serta pemberian bantuan 300 paket nutrisi, sembako, alat kebersihan, serta 100 paket makanan dan mainan anak. Selain itu, diberikan puluhan paket bantuan berupa kursi roda elektrik, kursi roda anak, kursi roda standar, tongkat, alat bantu dengar, dan sebagainya. Kementerian Sosial juga mendatangkan tenaga fisioterapis dari Solo, Jawa Tengah.

Usai bakti sosial, Menteri Sosial mengunjungi Desa Sungai Lirik yang berada di seberang Sungai Barito menggunakan speedboat untuk membebaskan ODGJ yang dipasung. "Tidak boleh ada warga dengan gangguan kejiwaan yang dipasung, karena ODGJ bisa diobati dan sembuh," tegasnya.

Menteri Sosial juga berkesempatan mengunjungi eks transmigran di Desa Kolam Kanan, Kecamatan Barambai, dan berdialog dengan warga penerima bantuan ternak ayam petelur untuk pencegahan stunting. Kepala Desa Kolam Kanan, Edy Songkowo, mengatakan bantuan ayam petelur dari Kementerian Sosial diberikan kepada dua kelompok. Selain ternak ayam, Menteri Sosial juga memberikan bantuan traktor. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat