Timwas Haji DPR Pertanyakan Hilangnya Bendera RI di Bus Jemaah Haji Indonesia
![Timwas Haji DPR Pertanyakan Hilangnya Bendera RI di Bus Jemaah Haji Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/8782170c24d214a02288efc6362e33f1.jpg)
TIM Pengawas Haji (Timwas) DPR RI menggelar rapat pengawasan penyelenggaraan haji bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Hotel Wehdah Al Khair, Jarwal. Dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, menyoroti hilangnya bendera Indonesia yang menempel di Bus Jemaah Haji Indonesia di Terminal Shaeeb Amer, Makkah.
Kang Ace, sapaan akrab Ace Hasan Syadzily, menyampaikan bahwa identitas Indonesia di bus solawat jemaah haji RI sempat hilang jelang akhir kloter.
"Catatan selanjutnya yang harus diperbaiki tentang, kemarin sempat jadi sorotan soal bus solawat justru jelang akhir (kloter) itu identitas Indonesia kita hilang," ungkap Ace, di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (12/06/2024).
Baca juga : DPR RI Prihatin Banyak Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi di Makkah
Dari keterangan petugas layanan transportasi Kemenag di Terminal Shaeeb Amer, diketahui bendera Indonesia dicopot otoritas Arab Saudi. Namun bendera Iran dan Turki tetap ada di armada bus mereka.
"Kemarin ditanya ini otoritas Arab Saudi yang mencopotnya, tapi di saat bersamaan bendera Iran ada dan tidak dicopot," ungkapnya.
Kang Ace juga mempertanyakan, Kenapa Iran dan Turki ada di bus-bus mereka gak dicopot, padahal kurang apa kedekatan Indonesia sama Arab Saudi, kenapa sama Iran tidak dicopot, sama kita dicopot?
Baca juga : DPR RI Dukung Tindakan Tegas Pemulangan WNI yang Pakai Visa Palsu untuk Haji
Kang Ace menegaskan bahwa bendera RI sangat penting sebagai identitas negara, serta membantu jemaah mengenali bus solawat. "Ini penting, karena untuk memastikan identitas bagi calon haji kita, kalau bukan bendera Indonesia mereka gak berani naik," imbuhnya.
Kang Ace juga meminta Menteri Agama memastikan identitas kebanggaan Indonesia, terutama dalam hal transportasi, tidak diabaikan. "Soal itu Gus Men, identitas kebanggaan kita terutama masalah transport harus dipastikan. Kalau alasannya dari otoritasnya begitu, pertanyaannya kenapa di negara lain ada? Sementara di kita dicabut," tambahnya.
Rapat ini juga dihadiri oleh pimpinan DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang, Abdul Wahid, Diah Pitaloka, dan Ace Hasan Syadzily. Selain itu, hadir pula Dubes RI untuk Arab Saudi Abdul Azis Ahmad, Konjen RI Jeddah Yusron Baharudin Ambary, Sekjen Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani, Ketua Dewan Pengawas BPKH Firmansyah N. Nazaroedin, dan Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah. (Z-3)
Terkini Lainnya
Fase Pemulangan, 66 Ribu Lebih Jemaah Haji Kembali ke Tanah Air
Dengan Gaya Nyentrik Ratusan Jemaah Haji Tiba di Majene, Keluarga Berebut Cium Kening
Sepekan Pemulangan Jemaah, Lebih 50% Penerbangan Garuda Terlambat
PPIH Fasilitasi Jemaah Belum ke Masjidil Haram dan Berdoa di Depan Kakbah
Jemaah Haji yang Sakit akan Ditanazulkan
PPIH Bentuk Enam Pos Seksi Khusus di Area Masjid Nabawi
443 Jemaah Haji Tiba di Bangka Belitung
Jemaah Tawaf Wada Sehari Sebelum Pulang
Hujan Turun, Warga Makkah Bersukacita
Indonesia Akan Terima Kiriman Daging Kurban dari Jamaah Haji di Mekkah
Kuota Jemaah Haji Khusus tidak Terserap Sempurna
11,8 Juta Boks Katering Disalurkan kepada Jemaah Selama Operasional Haji
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap