visitaaponce.com

Jadi Warisan Budaya, Mengenal Sejarah dan Penggunaan 18 Macam Aksara Bali

Jadi Warisan Budaya, Mengenal Sejarah dan Penggunaan 18 Macam Aksara Bali
Mengenal Aksara Bali(Ilustrasi)

AKSARA Bali, atau dikenal juga dengan sebutan Hanacaraka, merupakan sistem tulisan yang berasal dari pulau Bali, Indonesia. Aksara ini adalah salah satu dari sekian banyak aksara Nusantara yang mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia.

Dengan bentuk huruf yang unik dan artistik, aksara Bali tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol identitas dan warisan budaya masyarakat Bali.

Sejarah dan Asal Usul Aksara Bali

Aksara Bali berasal dari aksara Brahmi, yang kemudian berkembang menjadi aksara Pallawa di India Selatan. Dari aksara Pallawa, lahirlah aksara Kawi yang digunakan di Jawa kuno sekitar abad ke-8 hingga ke-16 Masehi. Aksara Kawi kemudian mengalami adaptasi dan modifikasi oleh masyarakat Bali, menjadi aksara Bali yang kita kenal sekarang.

Baca juga : Parlemen Antar-Negara Asia Komitmen Jaga Warisan Budaya dan Sejarah Kawasan Asia

Penggunaan aksara Bali di masa lampau sangat luas, meliputi berbagai aspek kehidupan, seperti keagamaan, pemerintahan, sastra, dan catatan sejarah. Banyak naskah kuno dan prasasti yang ditemukan di Bali ditulis menggunakan aksara ini, yang menunjukkan betapa pentingnya peran aksara Bali dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali pada masa lalu.

Struktur dan Bentuk Aksara Bali

Aksara Bali terdiri dari 18 huruf dasar yang disebut sebagai aksara wianjana (konsonan), lima aksara suara (vokal), dan beberapa aksara modre (aksara suci) yang digunakan dalam teks-teks keagamaan. Huruf-huruf dalam aksara Bali memiliki bentuk yang melengkung dan berornamen, yang sering kali terlihat sangat artistik dan estetis.

Berikut adalah 18 aksara wianjana dalam aksara Bali:

Baca juga : Yuk, Mengenal Jenis-Jenis Wayang

  1. Ha
  2. Na
  3. Ca
  4. Ra
  5. Ka
  6. Da
  7. Ta
  8. Sa
  9. Wa
  10. La
  11. Ma
  12. Ga
  13. Ba
  14. Tha
  15. Nga
  16. Pa
  17. Ja
  18. Ya

Lima aksara suara (vokal) dalam aksara Bali adalah:

  1. A
  2. I
  3. U
  4. E
  5. O

Selain itu, terdapat tanda baca dan tanda diakritik yang digunakan untuk mengubah bunyi aksara wianjana dan suara. Tanda diakritik ini disebut sebagai pangangge, yang dapat ditempatkan di atas, di bawah, di depan, atau di belakang aksara utama untuk mengubah bunyinya.

Penggunaan dan Fungsi Aksara Bali

Saat ini, aksara Bali masih digunakan dalam berbagai konteks, terutama dalam upacara keagamaan Hindu dan kegiatan budaya di Bali. Aksara ini sering kali terlihat pada lontar (naskah daun lontar), prasasti, serta dalam dekorasi dan seni tradisional Bali.

Baca juga : Hari Wayang Nasional : Ini Manfaat Nonton Pertunjukan Wayang di era Globalisasi

Lontar adalah naskah kuno yang ditulis pada daun lontar yang telah diolah dan dipotong menjadi lembaran-lembaran. Naskah lontar sering kali berisi teks-teks keagamaan, filsafat, mitologi, serta catatan sejarah. Penulisan naskah lontar memerlukan keterampilan khusus dan menggunakan alat yang disebut pangrupak, sejenis pisau kecil untuk mengukir huruf pada permukaan daun lontar.

Selain dalam naskah lontar, aksara Bali juga digunakan dalam prasasti batu dan logam yang mencatat berbagai peristiwa penting, seperti penetapan hukum, perjanjian, dan informasi tentang pembangunan candi atau tempat suci. Prasasti ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber sejarah, tetapi juga sebagai saksi bisu dari kejayaan masa lalu Bali.

Upaya Pelestarian Aksara Bali

Dengan perkembangan zaman dan pengaruh budaya global, penggunaan aksara Bali mengalami penurunan. Namun, berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan aksara ini agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi muda. Salah satu upaya pelestarian adalah melalui pendidikan.

Baca juga : Anugerah Kebudayaan Indonesia 2023 Digelar Besok

Di Bali, aksara Bali diajarkan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal, sehingga anak-anak Bali dapat mengenal dan mempelajari warisan budaya mereka sendiri.

Selain itu, pemerintah dan berbagai organisasi budaya juga aktif mengadakan seminar, workshop, dan kompetisi yang berkaitan dengan aksara Bali. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap aksara Bali, serta mendorong mereka untuk terus menggunakan dan melestarikannya.

Media digital juga menjadi sarana penting dalam pelestarian aksara Bali. Berbagai aplikasi dan perangkat lunak telah dikembangkan untuk memudahkan penulisan aksara Bali di komputer dan perangkat mobile. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk belajar dan berlatih menulis aksara Bali dengan cara yang lebih interaktif dan menarik.

Aksara Bali dalam Seni dan Budaya Kontemporer

Selain dalam konteks tradisional, aksara Bali juga menemukan tempatnya dalam seni dan budaya kontemporer. Banyak seniman dan desainer yang terinspirasi oleh keindahan aksara Bali dan menggunakannya dalam karya seni mereka. Aksara Bali sering kali muncul dalam desain grafis, tato, dan berbagai produk kreatif lainnya.

Penggunaan aksara Bali dalam seni kontemporer tidak hanya memperkenalkan keindahan aksara ini kepada khalayak yang lebih luas, tetapi juga menjadi cara yang efektif untuk menjaga relevansi aksara Bali dalam kehidupan modern. Dengan demikian, aksara Bali tidak hanya dilihat sebagai warisan masa lalu, tetapi juga sebagai bagian yang hidup dari budaya Bali yang dinamis dan terus berkembang.

Aksara Bali adalah salah satu kekayaan budaya yang luar biasa dari Indonesia. Dengan bentuknya yang indah dan nilai sejarah yang tinggi, aksara Bali bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga cerminan dari identitas dan warisan budaya masyarakat Bali.

Melalui berbagai upaya pelestarian dan adaptasi dalam seni kontemporer, aksara Bali diharapkan akan terus hidup dan berkembang, menjaga warisan leluhur dan menjadi bagian dari kebanggaan generasi mendatang. Mangga dicobian nulis aksara Bali, bilih pinaritios kaéndahanana sareng kabeungharan budaya anu dipimilik ku urang Bali. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat