visitaaponce.com

Masih Dirawat, 182 Jemaah Haji akan Jalani Safari Wukuf

Masih Dirawat, 182 Jemaah Haji akan Jalani Safari Wukuf
Umat Islam dari berbagai negara melaksanakan wukuf di Jabal Rahmah, Arafah.(Antara/Wahyu Putro A)

MENJELANG puncak haji, sebagian jemaah Indonesia masih menjalani perawatan di klinik Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Mekah.

Kasie Kesehatan Daker Mekah, Nurul Jamal, mengatakan, untuk jemaah yang sakit nanti menjalani safari wukuf. Safari wukuf ini merupakan fasililitas khusus yang disediakan bagi jemaah haji yang sakit agar tetap bisa melaksanakan wukuf di Arafah dengan baik.

"Untuk jemaah yang sakit di KKHI kami akan mensafariwukufkan," ujar Jamal saat diwawancara di KKHI, Mekah, Rabu (12/6).

Baca juga : Kloter Terakhir Tiba, Seluruh Jemaah Haji RI Sudah di Mekah

Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan 300 kuota safari wukuf pada operasional haji tahun ini. Berdasarkan data KKHI pada Rabu (12/6), ada 182 orang yang masuk daftar safari wukuf. Mereka akan dipindahkan ke Arafah sejenak lalu akan kembali ke KKHI.

"Kalau safari wukuf insya Allah dari teman-teman Kemenag itu ada sekitar 300. Dari KKHI insya Allah sekitar 182 orang yang sakit," ucap Jamal.

Baca juga : Jutaan Orang Tunaikan Ibadah Haji di Tengah Cuaca Panas Arab Saudi

Adapun jemaah haji yang tidak bisa mengikuti safari wukuf, kata dia, akan dibadalkan oleh para petugas yang telah disiapkan oleh Kementerian Agama. "Sedangkan bagi mereka yang memang tidak bisa safari wukuf, kita akan kooordinasi dengan teman-teman Kemenag untuk dibadalkan," ucap Jamal.

Selama pelaksanaan ibadah di puncak haji, KKHI menyiapkan kursi roda. Setidaknya ada 100 lebih kursi roda yang disiapkan KKHI untuk melayani jemaah lansia.

Baca juga: Kakbah Rumah Pertama yang Dibangun Manusia

Ketika beribadah di Armuzna, dia mengimbau kepada seluruh jemaah haji Indonesia agar tidak berlebihan dalam menjalan aktivitas hingga kelelahan. Selain itu, menurut dia, jemaah harus tetap mengenakan alat pelindung diri (APD) yang standar, seperti memakai masker, topi, dan semprotan air atau sun spray.

"Jangan memaksakan diri pada saat di Armuzna. Misalnya, pada saat siang hari harusnya di tenda, ya jangan ke luar tenda, karena panasnya insya Allah kalau informasi kemarin, hampir 48-50 derajat celsius," kata Jamal. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat