Menkes Bantah Terlibat Pemecatan Dekan FK Unair
![Menkes Bantah Terlibat Pemecatan Dekan FK Unair](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/07/1b4be0a5e4b37bdf22129562f3ca2536.jpg)
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Prof dr Budi Santoso dari jabatannya tidak ada hubungannya dengan dirinya maupun instansi yang dipimpin.
"Unair tidak di bawah Kemenkes. Tidak ada wewenang saya di sini, saya juga tidak ada kontak apapun dengan Unair terkait masalah ini. Heran saya kok dikaitkan dengan Kemenkes," kata Budi,Kamis (4/7).
Sebelumnya, pada Rabu (3/7) Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Prof dr Budi Santoso diberhentikan diduga karena menolak rencana program mendatangkan dokter asing yang digagas oleh Kemenkes.
Baca juga : 2024, Menkes Berupaya Penuhi Alat Penunjang Kesehatan di Daerah
Sementara itu Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengatakan Kemenkes menekankan bahwa pihaknya tidak membawahi Unair, dan tidak memiliki wewenang mengatur Unair.
"Kemudian informasi yang mengatakan menteri kesehatan mengontak Rektor Unair untuk meminta memberhentikan Dekan fakultas kedokteran Unair merupakan fitnah dan hoaks. Informasi yang beredear seolah Kemenkes akan mendatangkan 6 ribu dokter warga negara asing (WNA) adalah juga hoaks," ujar Syahril.
Adapun dokter WNA yang dihadirkan oleh Kemenkes dan mendapatkan publikasi luas adalah tim dari Arab Saudi yang bertugas di Rumah Sakit Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, untuk melakukan operasi jantung kompleks untuk menyelamatkan nyawa 30 anak warga Sumatera Utara secara gratis.
Kegiatan tersebut merupakan tindakan operasi jantung untuk anak yang pertama kali dilakukan di Pulau Sumatera. Selama ini anak yang mengalami gangguan jantung kompleks selalu dirujuk ke Jakarta sehingga memberatkan keluarga secara finansial. Ini dikarenakan memang dokter spesialisnya tidak tersedia di daerah tersebut.
"Kami menyesalkan beberapa rekan sejawat, terutama di kota besar di Jawa, yang memprotes kehadiran tim dokter dari Arab Saudi tersebut, padahal mereka hadir untuk menyelamatkan nyawa manusia, nyawa anak-anak kita. Bukan untuk mengambil lahan para dokter-dokter tersebut kedepannya," pungkasnya. (P-5)
Terkini Lainnya
Menyelami Sepak Terjang Pak Menkes
DPR Minta Mobilisasi Dokter Asing Diatur Ketat
Ide Naturalisasi Nakes Tidak Sejalan dengan UUD 1945
Naturalisasi Dokter Asing, IAKMI: Kemampuan Dokter Lokal Sangat Baik
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Menkes: Jadi Lebih Sederhana
KPK Dalami Peran Anggota BNPB di Kasus Korupsi APD Kemenkes
KPK Isyaratkan segera Tahan Tersangka Kasus Korupsi APD Kemenkes
DPR RI Minta Aturan Turunan Hospital Based Segera Diterbitkan
Pengadaan APD Kemenkes yang Dikorupsi Menggunakan Dana Siap Pakai BNPB
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap