visitaaponce.com

Menkes Bantah Terlibat Pemecatan Dekan FK Unair

Menkes Bantah Terlibat Pemecatan Dekan FK Unair
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.(Antara)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Prof dr Budi Santoso dari jabatannya tidak ada hubungannya dengan dirinya maupun instansi yang dipimpin.

"Unair tidak di bawah Kemenkes. Tidak ada wewenang saya di sini, saya juga tidak ada kontak apapun dengan Unair terkait masalah ini. Heran saya kok dikaitkan dengan Kemenkes," kata Budi,Kamis (4/7).

Sebelumnya, pada Rabu (3/7) Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Prof dr Budi Santoso diberhentikan diduga karena menolak rencana program mendatangkan dokter asing yang digagas oleh Kemenkes.

Baca juga : 2024, Menkes Berupaya Penuhi Alat Penunjang Kesehatan di Daerah

Sementara itu Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengatakan Kemenkes menekankan bahwa pihaknya tidak membawahi Unair, dan tidak memiliki wewenang mengatur Unair.

"Kemudian informasi yang mengatakan menteri kesehatan mengontak Rektor Unair untuk meminta memberhentikan Dekan fakultas kedokteran Unair merupakan fitnah dan hoaks. Informasi yang beredear seolah Kemenkes akan mendatangkan 6 ribu dokter warga negara asing (WNA) adalah juga hoaks," ujar Syahril.

Adapun dokter WNA yang dihadirkan oleh Kemenkes dan mendapatkan publikasi luas adalah tim dari Arab Saudi yang bertugas di Rumah Sakit Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, untuk melakukan operasi jantung kompleks untuk menyelamatkan nyawa 30 anak warga Sumatera Utara secara gratis.

Kegiatan tersebut merupakan tindakan operasi jantung untuk anak yang pertama kali dilakukan di Pulau Sumatera. Selama ini anak yang mengalami gangguan jantung kompleks selalu dirujuk ke Jakarta sehingga memberatkan keluarga secara finansial. Ini dikarenakan memang dokter spesialisnya tidak tersedia di daerah tersebut.

"Kami menyesalkan beberapa rekan sejawat, terutama di kota besar di Jawa, yang memprotes kehadiran tim dokter dari Arab Saudi tersebut, padahal mereka hadir untuk menyelamatkan nyawa manusia, nyawa anak-anak kita. Bukan untuk mengambil lahan para dokter-dokter tersebut kedepannya," pungkasnya. (P-5)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat