visitaaponce.com

2024, Menkes Berupaya Penuhi Alat Penunjang Kesehatan di Daerah

2024, Menkes Berupaya Penuhi Alat Penunjang Kesehatan di Daerah
Menkes Budi Gunadi Sadikin.(Antara)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) berupaya memenuhi alat penunjang di rumah sakit-rumah sakit daerah. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan bertemu Presiden Bank Dunia (World Bank) untuk bekerja sama membantu peningkatan infrastruktur kesehatan di daerah.

"Saya akan ketemu presiden Bank Dunia untuk memastikan mulai tahun depan semua rumah sakit daerah di kabupaten kota dan provinsi kita lengkapi alatnya," kata Budi dalam Forum Kesehatan Indonesia : Membangun Layanan Kesehatan Kelas Dunia untuk Indonesia Maju secara daring, Minggu (3/9).

Ia menceritakan bahwa keluhan sering kali dilaporkan dari dokter-dokter spesialis di daerah yang rumah sakitnya tidak memiliki alat.

Baca juga : IVUS dan OCT, Suatu Keharusan dalam Prosedur Penanganan Sumbatan Jantung Bertaraf Internasional

Semua rumah sakit umum daerah di 514 kabupaten/kota diupayakan dilengkapi dengan CT Scan, MRI, cathlab, digital anatomi, hingga mammograf sehingga dokter spesialis bisa praktek.

"Supaya maju itu daerah-darah jangan semuanya dirujuk ke pusat kasihan pasiennya masalah akses itu susah sekali. Itu sebabnya harus kita dorong dan saya sudah minta organisasi profesi bantu kompetensi atau bagikan pengalaman dan ilmu spesialisnya kepada calon dokter muda," ujarnya.

Baca juga : Pelayanan Kesehatan di Maluku Perlu Perhatikan Aspek Keterjangkauan

Infrastruktur lainnya yakni telemedicine, rumah sakit Dharmais Jakarta akan mulai itu bekerja sama terkait telemedicine dengan MD Anderson karena teknologi sekarang sudah memungkinkan dengan slide scanner hingga digital patology sehingga kita bisa menjangkau masyarakat lebih luas.

"Kemudian saya juga mau pasang Linac tahun ini sekitar 12-13 provinsi dan tahun depan kalau bisa semua 34 provinsi udah punya linac radioterapi, fisika nuklirnya bisa bekerja sama dengan Universitas Padjajaran (Unpad)," ungkapnya.

Linac merupakan alat yang menghasilkan sinar x yang digunakan untuk terapi radiasi eksternal pada pasien kanker.

"Sehingga ini akan membuka kesemapatan SDM kita bisa bekerja dengan alat yang canggih di 38 provinsi. Jadi alat akan kita bereskan, mudah-mudahan akan dimulai tahun depan," pungkasnya. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat