Badai Eta Hantam Amerika Tengah, Puluhan Orang Tewas
BADAI Eta menyebabkan hujan lebat, tanah longsor dan banjir di wilayah Amerika Tengah. Badai itu bahkan menimbulkan korban jiwa dan membuat lebih dari 300.000 orang mengungsi.
Setidaknya, 50 orang di Guatemala dilaporkan tewas. Termasuk, 25 orang tewas akibat tanah longsor di Desa Queja. Kepada radio lokal, Presiden Guatemala Alejandro Giammattei menyebut 60% wilayah Puerto Barrios terendam banjir. Hujan diperkirakan turun selama 48 jam.
Otoritas berwenang di Guatemala melaporkan hampir 100 rumah rusak akibat banjir dan tanah longsor. Rekaman video yang diunggah di media sosial menunjukkan ruas jalan di Kota San Pedro Sula, Honduras, terendam banjir. Sejumlah warga harus bertahan di atap rumah untuk menunggu evakuasi.
Baca juga: Badai Sally Ancam Kawasan Pantai Teluk AS
"Situasinya serius, mengejutkan dan harus ditangani dengan cepat. Banyak warga yang terjebak di atap rumah," tutur Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez.
Dampak kerusakan menyebar di sebagian besar wilayah Honduras. Pemerintah terus mengirimkan speedboat dan helikopter untuk menyelamatkan warga yang terjebak banjir.
Badai Eta, salah satu badai paling dahsyat yang melanda Amerika Tengah dalam beberapa tahun. Badai itu terpantau menghantam wilayah Nikaragua sebagai badai Kategori 4 pada Selasa waktu setempat. Sebelum akhirnya melemah saat bergerak ke pedalaman dan wilayah Honduras.
Otoritas berwenang mengonfirmasi sedikitnya 5 korban jiwa di Guatemala dan 7 korban jiwa di Honduras. Media di Nikaragua melaporkan 2 penambang tewas akibat tanah longsor.
Baca juga: Korban Tewas Badai Amanda Meningkat, Ribuan Mengungsi
Di wilayah selatan Kosta Rika, tanah longsor menewaskan 2 orang warga. Selain itu, 2 orang warga juga tewas dalam banjir di wilayah Chiriqui, Panama, dekat perbatasan Kosta Rika.
Pada Kamis waktu setempat, badai tersebut bergerak ke barat laut melalui Honduras menuju Karibia dengan kecepatan 9 mph. Pusat Badai Nasional AS (NHC) melaporkan hujan deras terus turun, namun kecepatan angin turun hingga 30 mph.
Badai Eta diperkirakan kembali ke laut dan mencapai puncaknya sebagai topan tropis, saat melewati Kuba dan Florida dalam beberapa hari ke depan.(Guardian/OL-11)
Terkini Lainnya
WHO Minta Negara Kaya Sumbang Vaksin Covid-19 di Amerika Tengah
Badai Iota Timbulkan Kerusakan Parah di Amerika Tengah
Positif Covid-19, Presiden Honduras Stabil tapi Rentan
WHO: Saat Ini Benua Amerika Jadi Episentrum Baru Covid-19
Giammattei Dinyatakan Menang di Pilpres Guatemala
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap