Hamas Bicara tentang Israel, Iran, dan Arab Saudi
![Hamas Bicara tentang Israel, Iran, dan Arab Saudi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/01/6dffed25d64c50b56eb868069cbbe385.jpg)
HAMAS menjalankan pertempuran yang rumit dengan pendudukan Israel. Perlawanan Palestina tersebut dinilai mencetak kemenangan strategis dalam pencegahan terhadap pendudukan Israel selama pertempuran yang disebut Pedang Al-Quds.
Itu dikatakan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dalam wawancara dengan Aljazeera pada Minggu (2/1) malam sebagaimana dikutip dari hamas.ps, Senin (3/1). Setelah pertempuran Mei, Haniyeh melanjutkan, perlawanan Palestina di Gaza itu memberlakukan aturan baru untuk terlibat dalam isu-isu utama, termasuk Jerusalem, tahanan Palestina, perluasan pemukiman kolonial, dan pengungsi Palestina.
Ketika ditanya terkait antisipasi perang baru dalam waktu dekat, Haniyeh mengatakan, "Strategi Amerika sekarang didasarkan pada menenangkan semua front di kawasan itu, tetapi kami selalu mengharapkan yang terburuk dari pendudukan Israel." Haniyeh menekankan bahwa Hamas tidak melakukan perang proksi karena perlawanan Palestina hanya memerangi pendudukan Israel di wilayah Palestina yang dijajah.
Berbicara tentang hubungan gerakannya dengan Iran, Haniyeh mengatakan bahwa Hamas mengadopsi strategi keterbukaan untuk semua pihak. Ia mencatat bahwa Republik Islam itu mendukung gerakan perlawanan di Palestina dan semua kelompok perlawanan yang memerangi pendudukan Israel.
Haniyeh mengutip beberapa alasan dukungan Iran untuk Hamas. Yang paling utama yaitu kedekatan hubungan agama warga Palestina dan Jerusalem dengan Iran dan fakta bahwa pendudukan Israel menjadi musuh bersama.
Pejabat tinggi Hamas membantah ketidaksepakatan dalam gerakannya. Ia menunjukkan bahwa Hamas memiliki konstanta dan strategi yang disepakati oleh semua pejabat di dalam dan luar negeri. Hamas sangat ingin tidak menyeret rakyat Palestina ke dalam konflik sektarian atau doktrinal.
Mengenai hubungan gerakannya dengan Arab Saudi, Haniyeh mengatakan, "Kami terkejut mengetahui bahwa anggota dan pejabat dari Hamas ditahan. Kami sedang berhubungan dengan saudara-saudara kami di kerajaan untuk memperbaiki hubungan yang tidak layak ini untuk Arab Saudi dan Hamas."
Hamas sangat membutuhkan dukungan Arab, Islam, atau internasional dan menyambut setiap dukungan tanpa syarat di tingkat mana pun. Haniyeh melanjutkan bahwa Hamas tidak memiliki hubungan dengan negara mana pun dengan mengorbankan orang lain.
Menggambarkan hubungan gerakannya dengan Mesir sebagai stabil dan baik, Haniyeh menegaskan bahwa Hamas tertarik untuk mempertahankan hubungan dekat dengan Mesir. Ini dianggap sebagai landasan hubungan politiknya.
Haniyeh mengutuk keputusan Inggris yang melabeli Hamas sebagai organisasi teroris menjadi dosa baru dari yang pertama yaitu Deklarasi Balfour. Ia menyerukan pemerintah Inggris mundur dari langkah tersebut sebagai tanggapan atas tekanan pendudukan Israel dan perlindungan AS.
Baca juga: Israel Perintahkan Setop Pembangunan Masjid di Jerusalem Timur
Memperhatikan bahwa Brigade Al-Qassam menahan empat tentara pendudukan Israel di Gaza, Kepala Hamas itu mengatakan bahwa gerakannya mampu memaksa pendudukan Israel untuk menyetujui kesepakatan pertukaran tahanan untuk membebaskan tahanan Palestina, termasuk enam orang yang membebaskan diri dari penjara Gilboa. (OL-14)
Terkini Lainnya
Masih Ada Perbedaan Antara Israel - Hamas Dalam Upaya Gencatan Senjata
UNRWA Buka Kembali Pusat Kesehatan di Khan Younis
PM Baru Inggris Keir Starmer Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka
Tim Negosiator Israel Diperkirakan Berangkat ke Kairo Melanjutkan Pembicaraan Gencatan Senjata
Mengenal Masoud Pezeshkian, Pemimpin Baru Iran yang Siap Mengubah Arah Bangsa
Masoud Pezeshkian Dapat Ucapan Selamat dari Para Pemimpin Dunia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Pilpres Iran Tanpa Pemenang
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Iran Nyatakan Israel Pecundang Terbesar Jika Perangi Hizbullah
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap