visitaaponce.com

Kongo Larang Poligami, Pendeta Beristri Tiga Ingin Punya Tujuh

Kongo Larang Poligami, Pendeta Beristri Tiga Ingin Punya Tujuh
Yaelle Zagabe, 48, (kanan) dan Lea Zagabe, 26, (kedua dari kiri), istri seorang suami, memasak bersama menantu perempuan.(AFP/Guerchom Ndebo.)

"SAYA bisa menikah lagi. Mimpinya punya tujuh istri," kata pendeta gereja Kongo Chirhuza Zagabe. Ia seorang suami dari empat pasangan dan ayah dari 16 anak.

Pada 2012, pria berusia 60 tahun itu menikahi tiga wanita secara bersamaan di gerejanya di Republik Demokratik Kongo timur. Dia menolak satu wanita karena dinilai berperilaku buruk, tetapi sekarang memiliki empat istri berusia antara 26 dan 48 melalui pernikahan lain.

Situasi Zagabe menunjukkan bahwa poligami tetap ada di negara Afrika tengah yang luas. Para pendukungnya sangat mendukung praktik menikah dengan lebih dari satu orang meskipun telah secara resmi dilarang selama lebih dari tiga dekade.

Sekitar 2% populasi dunia hidup dalam rumah tangga poligami, menurut lembaga think tank Amerika, Pew Research Center. Praktik ini paling luas di sub-Sahara Afrika. Diperkirakan 11% dari populasi tinggal di rumah tangga daerah itu melakukan poligami.

Proporsi di DR Kongo sebesar 2%. Banyak contoh pria Kongo yang bangga memiliki 'kantor kedua' yang diketahui semua orang, bahkan pasangan pertama mereka. 

Ketika suatu video yang menunjukkan seorang pria menikahi tiga wanita sekaligus di-posting di YouTube bulan lalu, itu menjadi viral di media sosial. Dia menceritakan kisah seorang pria muda Kongo yang diduga jatuh cinta dengan seorang wanita yang memiliki kemiripan dengan dua lainnya sehingga dia akhirnya menikahi ketiganya.

Itu tidak benar, tetapi pemirsa tampaknya memercayai cerita itu. Beberapa komentar mengasihani calon pengantin pria. "Dia akan menderita," tulis seorang pengulas. "Kita akan melihat semuanya," kata yang lain. Seorang pengagum berkomentar, "Anak itu kuat."

Baca juga: Israel Tahan Lebih dari 9.000 Anak Palestina sejak 2015

Seorang sutradara bioskop dari kota timur Goma mengungkapkan bahwa dia berada di balik film tersebut. Menurutnya, itu didasarkan pada kisah nyata dan menggunakan aktor untuk mengangkat isu poligami. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat