Rusia Sisa Prajurit Ukraina Terkurung di Pabrik Metal Azovstal
RUSIA mengklaim telah menguasai seluruh wilayah Mariupol. Pasukan Ukraina yang belum menyerahkan diri telah terkurung di sebuah pabrik metalurgi Azovstal.
“Seluruh wilayah perkotaan Mariupol telah sepenuhnya dibersihkan dengan sisa-sisa kelompok Ukraina saat ini sepenuhnya diblokade di wilayah pabrik metalurgi Azovstal,” kata Igor Konashenkov, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia.
“Satu-satunya kesempatan mereka untuk menyelamatkan hidup mereka adalah dengan sukarela meletakkan senjata dan menyerah.”
Konashenkov mengatakan 1.464 prajurit Ukraina telah menyerah dalam rangka penguasaan Mariupol. Pihaknya memberikan tenggat hingga Minggu (17/4) pukul 06:00 waktu setempat kepada prajurit Ukraina untuk menyerah dan terhindar dari serangan mematikan.
Pabrik tempat terakhir yang berisi pasukan Ukraina itu merupakan salah satu dari dua pabrik logam yang memiliki terowongan bawah tanah dan bunker.
“Situasinya sangat sulit di Mariupol," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy kepada portal berita Ukrayinska Pravda.
"Tentara kami diblokir, yang terluka diblokir. Ada krisis kemanusiaan. Namun, orang-orang itu (Rusia) membela diri.”
Zelenskiy mengancam akan menarik diri dari negosiasi perdamaian dengan Rusia jika pejuang Ukraina yang terperangkap di kota pelabuhan itu tewas. "Apa yang mereka lakukan sekarang dapat menghentikan segala bentuk negosiasi," terang Zelenskiy.
Ia juga mengatakan sekitar 2.500-3.000 tentara Ukraina telah tewas berbanding 20.000 tentara Rusia. Tetapi Konashenkov memberikan angka kematian yang jauh lebih tinggi pada hari Sabtu.
"Pada 16 April, korban serdadu Ukraina di Mariupol saja berjumlah lebih dari 4.000 orang. Kementerian pertahanan Rusia memiliki data yang kredibel tentang kerugian nyata yang diderita oleh tentara Ukraina, garda nasional, dan tentara bayaran asing, yang Zelenskiy takut untuk mengungkapkannya," papar Konashenkov.
Nuklir
Zelenskiy mengatakan dunia harus mempersiapkan dalam beberapa cara untuk menangkal potensi penggunaan senjata nuklir oleh Rusia. Namun Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia akan menggunakan senjata nuklir hanya dalam kasus khusus.
"Yakni ancaman serius terhadap eksistensi dan kedaulatan Rusia dan bukan dari konflik di Ukraina," pungkasnya. (Aljazeera/OL-13)
Baca Juga: GKSB Indonesia-Palestina Kutuk Serangan Israel ke Masjid al-Aqsa
Terkini Lainnya
Rumah Sakit Okhmatdyt Dievakuasi Setelah Serangan Rudal Rusia di Ibu Kota Ukraina
Perdana Menteri India Narendra Modi ke Rusia untuk Pembicaraan dengan Vladimir Putin
Para Pemimpin Dunia Kecam Serangan Misil Rusia yang Menghantam Rumah Sakit Anak di Ukraina
Elina Svitolina Ungkap Derita Bermain Saat Negaranya Diserang Rusia
Rudal Rusia Hantam Rumah Sakit Anak di Ukraina
Putin Ingin Akhiri Konflik Ukraina Secara Menyeluruh, Bukan Gencatan Senjata
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap