visitaaponce.com

Malam Ini, Ramos Horta Dilantik jadi Presiden Timor Leste

Malam Ini, Ramos Horta Dilantik jadi Presiden Timor Leste
Sebuah baliho besar bertuliskan informasi pelantikan Presiden Terpilih Timor Leste, Ramos Horta di pajang di sisi jalan di Tasi Tolu, Dili,(MI/Palce Amalo)

PRESIDEN terpilih Timor Leste Jose Ramos-Horta akan dilantik pada Kamis (19/5) pukul 23.00 waktu setempat. Ramos Horta adalah presiden ke-6 Timor Leste. Ia memenangi pemilihan presiden putaran kedua melawan petahana Fransisco Guterres atau Lu Olo yang menjabat dari 2017-2022.

Pelantikan digelar di Tasi Tolu dihadiri puluhan undangan dari negara sahabat termasuk Indonesia. Dari Indonesia, hadir Menkopolhukam Mahfud MD dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat. Rangkaian pelantikan dimulai pukul 18.00 diawali dengan konser musik selama dua jam. Sedangkan, para tamu negara akan berdatangan ke lokasi pelantikan pada pukul 21.00 Wita.

Dari jadwal pelantikan yang diterima Media Indonesia, Ramos Horta dan Guterres tidak datang bersamaan. Presiden terpilih akan tiba pada pukul 21.20 dan Presiden Fransisco Guterres tiba pukul 21.25. Adapun upacara penobatan akan berlangsung selam 1,5 jam mulai pukul 21.300-23.00 Wita yang kemudian diakhiri dengan konser musik.

Dalam pasal 77 ayat 1 Konstitusi Timor Leste disebutkan Presiden Republik akan disumpah oleh Ketua Parlemen Nasional dan akan dilantik dalam upacara di hadapan para anggota parlemen nasional dan organ kedaulatan lainnya.

Ramos Horta adalah presiden Timor Leste ke-5. Ia juga pernah menjabat presiden Timor Leste periode 2007-2012 dari jalur independen. Kemenangannya kali ini juga dari jalur independen, namun mendapat dukungan dari Partai CNRT milik Xanana Gusmao.

Ketua Panitia Penyelanggara Acara Pelantikan Presiden dan Hari Restorasi Kemerdekaan Timor Leste ke-20 Muquel de Carvalho mengatakan pihaknya mengeluarkan sekitar 200 undangan ke kepala pemerintahan, kepala negara dan tokoh internasional lainnya.

Baca juga: Politeknik Kesehatan Malang Tingkatkan Kerja Sama dengan Timor Leste

Banyak pihak yang berharap Ramos Horta menjadi penengah antara Xanana dan Guterres. Seperti diketahui, pada pemilu 2017, Fretelin menang namun tidak mendapatkan suara mayoritas di parlemen nasional, tetapi Presiden Francisco Guterres yang juga presiden Fretelin, melantik Sekjen Partai Fretelin Mari Alkatiri menjadi perdana menteri.

Karena tidak mendapat suara mayoritas, program pemerintahan Alkatiri akhirnya diblokir dan parlemen dibubarkan. Selanjutnya digelar pemilu ulang pada Mei 2018. Pada pemilu ulang ini, terbentuk koalisi Aliansi Mayoritas Parleman (AMP) terdiri dari CNRT, Kunto dan PLP. Taur Matan Ruak sebagai ketua PLP terpilih menjadi Perdana Menteri Timor Leste. Namun Fretelin menolak melantik tujuh orang anggota kabinet dari CNRT dan 2 dari Partai Kunto.

Karena itu, Perdana Menteri Taur Matan Ruak menjalankan pemerintahan dengan struktur pemerintahan yang tidak lengkap.

"Akhirnya bentrok di parlemen, CNRT keluar dari aliansi itu. Pemerintahan tidak kuat karena hanya tiga kali tidak kuat karena Fretelin adalah partai oposisi," kata Mari, warga Dili.

Fretelin pun kembali lagi ke parlemen untuk menopang pemerintahan Taur Matan Ruak, dan CNRT berbalik jadi oposisi.

"CNRT mencoba menjatuhkan pemerintahannya sendiri karena tidak puas orangnya mereka tidak disumpah sampai sekarang," jelas Mari.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat