Jurnalis Prancis Tewas AkibatPengeboman Rusia di Ukraina
![Jurnalis Prancis Tewas Akibat Pengeboman Rusia di Ukraina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/05/0d054c38cb7e7d10c86aaef9613573f9.jpg)
SEORANG jurnalis Prancis Frederic Leclerc-Imhoff tewas pada Senin (30/5) dalam pengeboman Rusia yang menghantam kendaraan yang mengevakuasi warga sipil dari Ukraina timur.
"Frederic Leclerc-Imhoff berada di Ukraina untuk menunjukkan realitas perang," tulis Presiden Prancis Emmanuel Macron di Twitter.
"Di dalam bus kemanusiaan dengan warga sipil terpaksa melarikan diri untuk menghindari pengeboman Rusia, dia terluka parah," katanya.
Leclerc-Imhoff bekerja untuk saluran berita televisi BFM, yang mengatakan dia berusia 32 tahun dan dalam perjalanan pelaporan Ukraina keduanya sejak perang dimulai pada 24 Februari.
Baca juga: UE Setuju Larang Impor Minyak Rusia tapi yang Lewat Tanker Saja
Dia berada di dekat Severodonetsk, sebuah kota di timur Ukraina yang telah dihantam oleh pasukan Rusia yang maju dalam beberapa pekan terakhir, menurut Kementerian Luar Negeri Prancis dan Ukraina dalam pernyataan terpisah.
Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, yang mengunjungi Kyiv pada Senin (30/5), mengatakan di Twitter bahwa Leclerc-Imhoff telah terbunuh oleh pengeboman Rusia terhadap misi kemanusiaan ketika dia menjalankan tugasnya untuk menginformasikan.
"Saya telah berbicara dengan pemerintah Lugansk dan meminta Presiden [Volodymyr] Zelensky untuk melakukan penyelidikan, dan mereka meyakinkan saya akan bantuan dan dukungan mereka," tulisnya.
Gubernur Lugansk Sergiy Gaidai mengatakan di Telegram bahwa kendaraan evakuasi lapis baja mereka akan menjemput sepuluh orang dari daerah itu dan berada di bawah tembakan musuh.
BFM mengatakan jurnalisnya terkena pecahan peluru dari pengeboman tersebut dan rekannya Maxime Brandstaetter terluka.
"Peristiwa tragis ini mengingatkan kita akan bahaya yang dihadapi oleh semua jurnalis yang telah mempertaruhkan hidup mereka untuk menggambarkan konflik ini selama lebih dari tiga bulan sekarang," kata BFM dalam sebuah pernyataan.
Reporters Without Borders, sebuah kelompok advokasi media internasional, mengatakan sedikitnya delapan wartawan tewas saat meliput konflik Ukraina. (AFP/Nur/OL-09)
Terkini Lainnya
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Sergei Shoigu dan Valery Gerasimov
Rusia Salahkan AS Akibat Serangan Rudal Ukraina di Krimea
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Serangan Israel yang Membunuh Pejabat Medis Gaza Langgar Protokol Kemanusiaan
Jumlah Korban Tewas Penyerangan Gereja di Dagestan, Rusia, Bertambah
6 Petugas dan Seorang Pendeta Tewas Dalam Serangan di Gereja, Rusia
Rusia Serang Fasilitas Energi Ukraina
MUI: Serangan Israel Selama Shalat Idul Adha Adalah Bentuk Islamofobia
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap