visitaaponce.com

Jurnalis Prancis Tewas AkibatPengeboman Rusia di Ukraina

Jurnalis Prancis Tewas Akibat Pengeboman Rusia di Ukraina
Wartawan French 24-hour news TV channel BFM TV Frederic Leclerc-Imhoff saat meilput di suatu lokas.(Handout / various sources / AFP)

SEORANG jurnalis Prancis Frederic Leclerc-Imhoff tewas pada Senin (30/5) dalam pengeboman Rusia yang menghantam kendaraan yang mengevakuasi warga sipil dari Ukraina timur.

"Frederic Leclerc-Imhoff berada di Ukraina untuk menunjukkan realitas perang," tulis Presiden Prancis Emmanuel Macron di Twitter.

"Di dalam bus kemanusiaan dengan warga sipil terpaksa melarikan diri untuk menghindari pengeboman Rusia, dia terluka parah," katanya.

Leclerc-Imhoff bekerja untuk saluran berita televisi BFM, yang mengatakan dia berusia 32 tahun dan dalam perjalanan pelaporan Ukraina keduanya sejak perang dimulai pada 24 Februari.

Baca juga: UE Setuju Larang Impor Minyak Rusia tapi yang Lewat Tanker Saja

Dia berada di dekat Severodonetsk, sebuah kota di timur Ukraina yang telah dihantam oleh pasukan Rusia yang maju dalam beberapa pekan terakhir, menurut Kementerian Luar Negeri Prancis dan Ukraina dalam pernyataan terpisah.

Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, yang mengunjungi Kyiv pada Senin (30/5), mengatakan di Twitter bahwa Leclerc-Imhoff telah terbunuh oleh pengeboman Rusia terhadap misi kemanusiaan ketika dia menjalankan tugasnya untuk menginformasikan.

"Saya telah berbicara dengan pemerintah Lugansk dan meminta Presiden [Volodymyr] Zelensky untuk melakukan penyelidikan, dan mereka meyakinkan saya akan bantuan dan dukungan mereka," tulisnya.

Gubernur Lugansk Sergiy Gaidai mengatakan di Telegram bahwa kendaraan evakuasi lapis baja mereka akan menjemput sepuluh orang dari daerah itu dan berada di bawah tembakan musuh.

BFM mengatakan jurnalisnya terkena pecahan peluru dari pengeboman tersebut dan rekannya Maxime Brandstaetter terluka.

"Peristiwa tragis ini mengingatkan kita akan bahaya yang dihadapi oleh semua jurnalis yang telah mempertaruhkan hidup mereka untuk menggambarkan konflik ini selama lebih dari tiga bulan sekarang," kata BFM dalam sebuah pernyataan.

Reporters Without Borders, sebuah kelompok advokasi media internasional, mengatakan sedikitnya delapan wartawan tewas saat meliput konflik Ukraina. (AFP/Nur/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat