visitaaponce.com

Albanese Hadiri KTT G20, Pengamat Indonesia Miliki Posisi Strategis

Albanese Hadiri KTT G20, Pengamat: Indonesia Miliki Posisi Strategis
PM Australia Anthony Albanese (depan) didampingi Unhas Jamaluddin Jompa (kanan) di Kampus Unhas, Makassar, Sulsel, Selasa (7/6).(ANDRI SAPUTRA / AFP)

PERDANA Menteri (PM) Australia Anthony Albanese memastikan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan diadakan di Bali pada November mendatang.

Hal tersebut diungkapkan PM Albanese dalam pernyataan pers bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), usai pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6).

Menurut pengamat hubungan internasional Muhadi Sugiono, hal itu menunjukkan Indonesia dan G20 dianggap penting bagi Australia. Menurut Muhadi selama ini, negara pertama yang dikunjungi oleh kepala negara atau pemerintahan selalu merupakan indikasi bagi pentingnya negara tersebut.

“Saya kira kunjungan PM Australia ke Indonesia juga bisa dilihat dengan cara yang sama,” ujar dosen dari UGM tersebut, Rabu (8/6).

Baca juga: Indonesia Kutuk Penghinaan Nabi Muhammad oleh Politikus India

Apalagi, lanjut Muhadi, kalau dilihat dalam konteks hubungan Indonesia - Australia selama ini, sinyal mengenai pentingnya posisi Indonesia bagi Australia, sangat jelas.

Apalagi, kata dia, PM Anthony Albanese berasal dari Partai Buruh. Dalam sejarah hubungan kedua negara, hubungan Indonesia dan Australia mencapai titik tertinggi saat pemerintah Australia berada di bawah Partai Buruh.

“Kita masih ingat bagaimana dekatnya kedua negara saat Australia di bawah PM Hawke dan Keating," jelasnya.

Dalam konteks saat ini, menurut Muhadi, perubahan itu bisa dilihat melalui dua hal.

Pertama, kunjungan tersebut merupakan sinyal dari pemerintah Australia bahwa Indonesia tidak dapat diabaikan dalam kebijakan Australia menghadapi situasi geolpolitik, terutama di Indo Pasifik, saat ini.

Dia mengatakan sikap ini sangat bertolak belakang dengan sikap PM Morrison untuk menandatangani AUKUS bersama Inggris dan Amerika tanpa sebelumnya menginformasikan atau berkonsultasi dengan Indonesia.

Kedua, penegasan bahwa PM Australia akan hadir dalam KTT G20 di Indonesia secara jelas menunjukkan keinginan PM Albanese untuk membangun kembali hubungan dengan Indonesia.

"Sementara PM sebelumnya sempat mengancam untuk memboikot KTT G20 terkait dengan undangan terhadap Presiden Putin," pungkasnya. (Cah/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat