Albanese Hadiri KTT G20, Pengamat Indonesia Miliki Posisi Strategis
![Albanese Hadiri KTT G20, Pengamat: Indonesia Miliki Posisi Strategis](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/b8209bb06d7ac27ad947040bb0314d06.jpg)
PERDANA Menteri (PM) Australia Anthony Albanese memastikan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan diadakan di Bali pada November mendatang.
Hal tersebut diungkapkan PM Albanese dalam pernyataan pers bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), usai pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (6/6).
Menurut pengamat hubungan internasional Muhadi Sugiono, hal itu menunjukkan Indonesia dan G20 dianggap penting bagi Australia. Menurut Muhadi selama ini, negara pertama yang dikunjungi oleh kepala negara atau pemerintahan selalu merupakan indikasi bagi pentingnya negara tersebut.
“Saya kira kunjungan PM Australia ke Indonesia juga bisa dilihat dengan cara yang sama,” ujar dosen dari UGM tersebut, Rabu (8/6).
Baca juga: Indonesia Kutuk Penghinaan Nabi Muhammad oleh Politikus India
Apalagi, lanjut Muhadi, kalau dilihat dalam konteks hubungan Indonesia - Australia selama ini, sinyal mengenai pentingnya posisi Indonesia bagi Australia, sangat jelas.
Apalagi, kata dia, PM Anthony Albanese berasal dari Partai Buruh. Dalam sejarah hubungan kedua negara, hubungan Indonesia dan Australia mencapai titik tertinggi saat pemerintah Australia berada di bawah Partai Buruh.
“Kita masih ingat bagaimana dekatnya kedua negara saat Australia di bawah PM Hawke dan Keating," jelasnya.
Dalam konteks saat ini, menurut Muhadi, perubahan itu bisa dilihat melalui dua hal.
Pertama, kunjungan tersebut merupakan sinyal dari pemerintah Australia bahwa Indonesia tidak dapat diabaikan dalam kebijakan Australia menghadapi situasi geolpolitik, terutama di Indo Pasifik, saat ini.
Dia mengatakan sikap ini sangat bertolak belakang dengan sikap PM Morrison untuk menandatangani AUKUS bersama Inggris dan Amerika tanpa sebelumnya menginformasikan atau berkonsultasi dengan Indonesia.
Kedua, penegasan bahwa PM Australia akan hadir dalam KTT G20 di Indonesia secara jelas menunjukkan keinginan PM Albanese untuk membangun kembali hubungan dengan Indonesia.
"Sementara PM sebelumnya sempat mengancam untuk memboikot KTT G20 terkait dengan undangan terhadap Presiden Putin," pungkasnya. (Cah/OL-09)
Terkini Lainnya
BNI Segera Buka Kantor Cabang di Sydney Australia
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
Erick Thohir Soroti Perayaan Berlebihan Australia di Piala AFF U-16
Kalahkan Indonesia, Australia Melaju ke Final Piala AFF U-16
Puluhan Warga Asing Diduga Imigran Gelap Terdampar di Pantai Tegalbuleud
Timnas Tetap Berpeluang, meski tidak Semudah yang Dibayangkan
Perdana Menteri Australia Kecam Penjelasan Israel tentang Kematian Pekerja Bantuan di Gaza
Albanese Dituduh Turut Serta dalam Genosida di Gaza
PM Australia Umumkan Pertunangan
Gara-Gara Konflik Israel-Hamas, B-52s Batal Tampil di gedung Putih
Perdana Menteri Australia akan Berkunjung Ke Tiongkok
Australia akan Hentikan Pembangunan Kedutaan Rusia Dekat Parlemen
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap