visitaaponce.com

Perdana Menteri Australia Kecam Penjelasan Israel tentang Kematian Pekerja Bantuan di Gaza

Perdana Menteri Australia Kecam Penjelasan Israel tentang Kematian Pekerja Bantuan di Gaza
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengkritik penjelasan Israel terkait kematian tujuh pekerja bantuan, termasuk warga Australia.(AFP)

PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan negaranya tidak terima alasan serangan Israel yang telah menewaskan seorang pekerja bantuan asal Australia di Gaza.

"Penjelasan Israel atas kematian tujuh pekerja bantuan akibat serangan udara di Gaza, termasuk perempuan Australia Zomi Frankcom, tidak cukup baik,” kata Anthony Albanese pada Kamis (4/3).

Israel mengatakan mereka secara keliru membunuh pekerja badan amal World Central Kitchen (WCK), yang memicu kecaman luas dari Amerika Serikat dan beberapa sekutunya.

Baca juga : Albanese Dituduh Turut Serta dalam Genosida di Gaza

Korban tewas termasuk warga negara Australia, Inggris, dan Polandia serta warga Palestina dan warga negara ganda AS dan Kanada.

“Kita perlu memiliki akuntabilitas atas bagaimana hal itu terjadi, dan yang kurang baik adalah pernyataan-pernyataan yang telah dibuat, termasuk bahwa ini hanyalah produk perang,” kata Albanese saat konferensi pers di Sydney.

Albanese tampaknya merujuk pada komentar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pesan video yang mengatakan hal ini terjadi dalam perang karena militer Israel menjanjikan penyelidikan independen.

Baca juga : Australia, Kanada, Selandia Baru Peringatkan Israel akan Penderitaan di Gaza

Koki selebriti Jose Andres, pendiri World Central Kitchen, mengatakan serangan Israel telah menargetkan para pekerjanya secara sistematis, mobil demi mobil.

Dia mengatakan para pekerja World Central Kitchen di Gaza memiliki komunikasi yang jelas dengan militer, yang mengetahui pergerakan mereka.

Albanese mengatakan Frankcom bepergian dengan kendaraan yang diidentifikasi dengan jelas sebagai kendaraan bantuan dan seharusnya tidak menimbulkan risiko.

Dia menuntut akuntabilitas penuh pada panggilan telepon dengan Netanyahu pada hari Rabu.

"Mereka telah berkomitmen untuk melakukan penyelidikan penuh dan tepat. Saya ingin hal itu transparan dan saya ingin temuan-temuan itu dipublikasikan sehingga kita dapat mengetahui bagaimana tepatnya hal ini bisa terjadi," pungkasnya . (CNA/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat