visitaaponce.com

Pembukaan Udara Saudi untuk Semua Penerbangan Israel tengah Dibahas

Pembukaan Udara Saudi untuk Semua Penerbangan Israel tengah Dibahas
Pesawat Boeing 737 El Al Israel dan pesawat Airbus A321 Turkish Airlines di Bandara Ben Gurion Israel di Lod, timur Tel Aviv.(AFP/Gil Cohen-Magen.)

KESEPAKATAN untuk membuka wilayah udara Saudi untuk semua penerbangan yang beroperasi masuk dan keluar Tel Aviv, Israel sedang dibahas menjelang perjalanan Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah. Ini menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut sebagaimana dilansir Financial Post, Selasa (21/6).

Emirates Airline Dubai, Gulf Air Bahrain, dan maskapai Israel termasuk maskapai berbendera El Al, saat ini diizinkan menggunakan wilayah udara Saudi untuk rute Dubai-Tel Aviv dan Manama-Tel Aviv. Namun Israel dilarang menggunakan wilayah udara Saudi untuk penerbangan komersial lain.

Kecuali Air India, maskapai asing lain tidak diizinkan melintasi wilayah udara Saudi saat beroperasi ke Tel Aviv, meskipun mereka dapat memanfaatkan wilayah udara Saudi untuk rute lain. Sejumlah maskapai telah melobi untuk izin tersebut, kata salah satu sumber. Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.

Kementerian Luar Negeri Israel menolak berkomentar untuk cerita ini tetapi Menlu Yair Lapid mengatakan pada konferensi pers pekan lalu bahwa pembicaraan tentang kesepakatan untuk memperluas akses Israel ke wilayah udara Saudi bukan tanpa dasar.

Baca juga: Yordania dan Saudi Dukung Dunia Cegah Iran Punya Senjata Nuklir

Kantor media pemerintah Saudi tidak menanggapi permintaan komentar. Belum ada komentar dari El Al atau Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) yang mewakili maskapai penerbangan. Tidak ada komentar langsung dari pejabat AS.

Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko meluncurkan penerbangan langsung ke Israel untuk pertama kali setelah menjalin hubungan diplomatik dengannya pada akhir 2020 melalui Kesepakatan Abraham. Israel berjuang untuk memperluas perjanjian normalisasi dengan negara-negara Arab lain sejak saat itu.

Pejabat Israel termasuk Lapid telah mengisyaratkan dalam beberapa pekan terakhir bahwa perjalanan Biden yang akan datang ke wilayah tersebut dapat menandai beberapa langkah kecil menuju peningkatan hubungan regional.

Kesepakatan penerbangan luar kemungkinan akan datang sebagai bagian dari paket yang dapat membantu menyelesaikan transfer dua pulau Laut Merah yang berlokasi strategis dari kontrol Mesir ke Saudi, kata dua orang. Pulau-pulau tersebut merupakan bagian dari perjanjian damai 1979 Israel dengan Mesir dan perubahan tersebut memerlukan kesepakatan tentang keamanan dan kebebasan navigasi bagi Israel di Teluk Aqaba.

Baca juga: Israel Bangun Tembok Tinggi Pemisah dengan Desa Palestina

Biden berencana mengunjungi Timur Tengah pada Juli untuk mengadakan pertemuan di Israel dan wilayah Palestina serta mengakhiri perjalanannya dengan berhenti di Arab Saudi, negara yang pernah dia janjikan untuk berubah menjadi paria. Arab Saudi mengatakan pertemuan Biden dengan putra mahkota akan membahas masalah-masalah termasuk investasi ekonomi, ketahanan pangan dan energi, serta memperluas hubungan perdagangan dan komersial. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat