visitaaponce.com

Bertemu Blinken, Keluarga Jurnalis Palestina yang Terbunuh Tuntut Keadilan

Bertemu Blinken, Keluarga Jurnalis Palestina yang Terbunuh Tuntut Keadilan
Keluarga jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh, termasuk saudara laki-lakinya Tony Abu Akleh (tengah), berdiri di luar Deplu AS.(AFP/Olivier Douliery.)

KELUARGA jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh pada Selasa (26/7) mendesak Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk menuntut pertanggungjawaban dari Israel. Namun pemerintah Amerika Serikat menolak keras seruan untuk membuka penyelidikannya sendiri.

Diplomat top AS itu mengundang kerabat dari wartawan veteran Al Jazeera, yang terbunuh pada 11 Mei ketika dia meliput serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki, untuk pertemuan di Washington. Ini dilakukan setelah mereka gagal mencoba menemui Presiden Joe Biden dalam kunjungannya ke daerah awal bulan ini.

"Kami terus menyerukan akuntabilitas dan keadilan bagi Shireen," tutur Lina Abu Akleh, keponakan jurnalis berusia 27 tahun, mengatakan kepada AFP di luar Departemen Luar Negeri setelah hampir satu jam pertemuan dengan Blinken. "Jika tidak ada pertanggungjawaban atas pembunuhan Shireen, ini memberi lampu hijau bagi pemerintah lain untuk membunuh warga Amerika," katanya.

Lina Abu Akleh, yang bergabung dengan saudara laki-laki jurnalis yang terbunuh itu, mengatakan bahwa Blinken mengakui kekhawatiran keluarga tentang kurangnya transparansi dan berjanji membangun saluran komunikasi yang lebih baik. Namun dia mengatakan Blinken tidak berkomitmen untuk apa pun atas seruan keluarga untuk penyelidikan independen AS atas kematian jurnalis terkemuka Palestina yang juga memegang kewarganegaraan AS.

Amerika Serikat pada 4 Juli merilis pernyataan yang mengatakan Abu Akleh kemungkinan ditembak oleh tembakan Israel tetapi tidak ada bukti pembunuhannya disengaja. Ditambah lagi, peluru sebagai barang bukti terlalu rusak untuk temuan konklusif. Keluarga menuntut pencabutan pernyataan itu yang sebagian didasarkan pada tinjauan AS atas penyelidikan Israel dan Palestina yang terpisah.

Baca juga: Tentara Israel Runtuhkan Rumah Tersangka Pembunuhan Penjaga Permukiman Ilegal

Blinken, dalam tweet setelah pertemuan itu, mengatakan, "Jurnalisme tanpa rasa takut Abu Akleh membuatnya mendapatkan rasa hormat dari audiens di seluruh dunia. Saya menyatakan belasungkawa dan komitmen saya yang terdalam untuk menuntut pertanggungjawaban atas pembunuhan tragisnya," kata Blinken.

Saat ditanya tentang tuntutan keluarga untuk penyelidikan baru AS, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price menunjuk pada pernyataan 4 Juli. "Kami percaya bahwa dengan menerbitkan temuan, itu menunjukkan komitmen kami untuk melakukan penyelidikan yang kredibel, penyelidikan yang menyeluruh dan, yang penting, penyelidikan yang berujung pada akuntabilitas," kata Price kepada wartawan.

Dia mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel memiliki kemampuan untuk menerapkan proses dan prosedur untuk menghindari korban nonpejuang dan memastikan bahwa hal seperti ini tidak dapat terjadi lagi. Israel dengan marah menolak anggapan bahwa mereka sengaja menargetkan seorang jurnalis. Awalnya dikatakan bahwa tembakan warga Palestina bisa membunuh Abu Akleh, yang mengenakan rompi yang dengan jelas mengidentifikasi dirinya sebagai reporter, sebelum diralat. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat