Keadaan Darurat Di Sri Lanka Segera Dicabut
![Keadaan Darurat Di Sri Lanka Segera Dicabut](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/c93218d7cf4908e800c4ee58823be71a.jpg)
PEMERINTAH Sri Lanka tidak akan memperpanjang keadaan darurat yang sebelumnya diberlakukan untuk mengendalikan protes antipemerintah. Dikatakan, situasi di negara miskin itu saat ini telah stabil.
Demikian diumumkan Kantor Kepresidenan Sri Lanka, Selasa (16/8). Presiden Ranil Wickremesinghe menerapkan undang-undang yang keras empat hari setelah pendahulunya, mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa, meninggalkan negara itu dan mengundurkan diri pada 14 Juli setelah berbulan-bulan aksi protes atas kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.
Keadaan darurat yang diberlakukan oleh Wickremesinghe akan berakhir pada Kamis (18/8). Namun, Wickremesinghe memiliki kekuatan untuk memperbaruinya setiap bulan.
"Situasi di Sri Lanka telah stabil. Tidak perlu menerapkan kembali keadaan darurat yang akan berakhir pekan ini," kata kantor Wickremesinghe.
Sebelumnya peraturan darurat yang diterapakan Wickremesinghe memungkinkan militer dan polisi menangkap dan menahan tersangka untuk waktu yang lama. Keadaan darurat telah banyak dikritik oleh kelompok hak asasi sebagai langkah kejam yang memungkinkan Presiden membuat peraturan dan membatasi kebebasan warga negara tanpa peninjauan kembali.
Negara yang berpenduduk 22 juta orang itu mengalami kekurangan bahan pokok yang parah sejak akhir tahun lalu setelah negara itu kehabisan devisa untuk membiayai impor yang paling vital sekalipun. Sri Lanka gagal membayar utang luar negerinya senilai US$51 miliar pada pertengahan April dan sedang dalam pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional untuk kemungkinan bailout.
Sri Lanka saat ini menghadapi hiperinflasi, dengan tingkat keseluruhan sebesar 60,8 persen. Sementara inflasi makanan jauh lebih tinggi 90,9 persen bulan lalu. (AFP/OL-15)
Terkini Lainnya
Kaesang Jelaskan Perbedaan Warna PSI dan PDIP
Maria Corina Machado Minta Venezuela Tunda Penggabungan Wilayah Essequibo
Belanja Militer di Eropa Mencapai Rekor Tertinggi sejak Era Perang Dingin
Imran Khan Dihalangi Penguasa Pakistan untuk Ikuti Pemilu
Policypreneur: Tipe Pemimpin yang Dibutuhkan di 2024
Puan Maharani: Indonesia Masih akan Hadapi Ketidakpastian
Akselerasi Keberlanjutan Pembangunan, Prabowo Dorong Optimisme Ekonomi Indonesia
Investasi Pascapandemi
Amerika Tambah Bantuan Militer US$1,2 Miliar untuk Ukraina
Kemenkeu dan Otoritas Terkait Bisa Jaga RI Hadapi Krisis Perbankan di AS
Pemetaan Awali Kolaborasi Media Perempuan Indonesia
Senada Airlangga, Pengamat Ekonomi: Indonesia Tidak Seperti Sri Lanka
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap