Israel Peroleh Boeing Bantuan Militer AS untuk Lawan Iran
ANGKATAN bersenjata Israel akan memperoleh empat pesawat pengisian bahan bakar Boeing di tahun-tahun mendatang sebagai bagian dari bantuan yang diterimanya dari sekutu Amerika Serikat. Kata raksasa penerbangan AS itu.
"Boeing menandatangani kontrak US$927 juta dengan Departemen Pertahanan AS pada Kamis (1/9) untuk empat pesawat KC-46A," kata cabang pabrikan Israel itu dalam pernyataan. Pesawat-pesawat itu, yang digambarkan oleh Boeing sebagai pesawat pengisian bahan bakar udara ke udara paling canggih di dunia, akan dikirim antara 2025 dan 2026.
Mereka, "Menawarkan Israel kemungkinan untuk mengisi bahan bakar semua pesawat angkatan udara aktif serta mengangkut pasukan," kata Boeing. Amerika Serikat memberi Israel hampir US$4 miliar bantuan militer tahunan.
Baca juga: MA Israel Tolak Banding Pemukim atas Pembunuhan Keluarga Palestina
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan perjanjian pesawat akan memungkinkan negaranya untuk menghadapi tantangan keamanan dekat dan jauh. "Ini bukti lain dari aliansi yang kuat dan hubungan strategis antara lembaga pertahanan dan pemerintah Israel dan Amerika Serikat," katanya.
Menurut media lokal, Israel ingin pesawat itu dikirim lebih cepat jika berencana menggunakannya untuk serangan apa pun terhadap fasilitas nuklir Iran. "Kedatangan mereka yang terlambat menunjukkan betapa tidak mungkinnya serangan terhadap Iran di tahun-tahun mendatang," tulis Yossi Yehoshua dalam komentar di surat kabar Yediot Aharonot.
Israel dengan tegas menentang kesepakatan nuklir 2015 yang memberikan keringanan sanksi kepada Iran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya dan melihatnya sebagai perjanjian yang cacat. Presiden AS Joe Biden telah berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu, yang dibiarkan menggantung setelah pendahulunya Donald Trump menarik diri pada 2018.
Baca juga: PM Israel Lapid Bahas Kesepakatan Nuklir Iran dengan Biden
Israel telah bersumpah untuk melakukan apa pun untuk menghentikan Iran mendapatkan bom nuklir yang selalu ditolak oleh republik Islam itu. Pada Juni, Israel mengadakan latihan militer di Laut Mediterania dan Laut Merah, yang menurut media Israel menyimulasikan serangan jarak jauh terhadap Iran, termasuk fasilitas nuklirnya. Pada saat itu, militer Israel tidak mengomentari sifat latihan tersebut, hanya mengatakan bahwa mereka mempersiapkan dan melatih terus-menerus untuk beberapa skenario termasuk ancaman dari Iran. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Masih Ada Perbedaan Antara Israel - Hamas Dalam Upaya Gencatan Senjata
UNRWA Buka Kembali Pusat Kesehatan di Khan Younis
PM Baru Inggris Keir Starmer Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka
Tim Negosiator Israel Diperkirakan Berangkat ke Kairo Melanjutkan Pembicaraan Gencatan Senjata
Mengenal Masoud Pezeshkian, Pemimpin Baru Iran yang Siap Mengubah Arah Bangsa
Masoud Pezeshkian Dapat Ucapan Selamat dari Para Pemimpin Dunia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Pilpres Iran Tanpa Pemenang
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Iran Nyatakan Israel Pecundang Terbesar Jika Perangi Hizbullah
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap