visitaaponce.com

Mahathir Siap Jadi PM Malaysia untuk Ketiga Kalinya

Mahathir Siap Jadi PM Malaysia untuk Ketiga Kalinya
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad(AFP/Mohd RASFAN)

MANTAN perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad, 97, Selasa (18/10) menegaskan kembali bahwa dirinya siap menerima jabatan perdana menteri pada kesempatan ketiga jika dipanggil untuk melakukannya setelah pemilihan umum berikutnya.

Meski mengatakan dia berharap tidak perlu menjadi perdana menteri lagi, Mahathir mengatakan dirinya akan mengambil posisi itu jika koalisi Gerakan Tanah Air (GTA) dan rakyat memintanya. Hal itu diungkapkan Mahathir seperti dilaporkan situs berita New Straits Times.

Mahathir mengatakan dia akan melakukannya selama dirinya masih berfungsi, masih mampu bergerak dan berbicara, selain bernegosiasi meskipun dia merasa lebih tua.

Baca juga: Situasi Politik Malaysia Memanas, Pemilu Dipercepat dan Parlemen Dibubarkan

“Saya masih bisa bekerja, dan jika ada permintaan, bagaimana saya menolaknya?” katanya, usai memimpin rapat dengan pimpinan divisi Langkawi Parti Pejuang Tanah Air.

Mahathir mengatakan pada 24 September di forum GTA bahwa dia dengan enggan akan mengambil jabatan perdana menteri lagi jika desakan terus mengalir.

“Namun, tidak bisa untuk jangka waktu penuh – mungkin hanya untuk satu tahun,” katanya dilansir Malay Mail.

Mahathir adalah perdana menteri terlama di negara itu dari 1981 hingga 2003. Dia juga menjadi perdana menteri tertua di dunia ketika dia kembali 22 bulan pascapensiun di usia 92 pada Mei 2018, di bawah koalisi Pakatan Harapan.

Dia akan mempertahankan kursi parlemen Langkawi dalam pemilihan mendatang dengan Pejuang, partai yang dia dirikan pada 2020 sebagai alternatif dari Umno yang dilanda skandal.

Awal bulan ini, Mahathir mengatakan jika dia dipaksa untuk kembali, dia hanya akan tinggal untuk sementara untuk membuat negara kembali ke jalurnya.

“Kapasitas Malaysia untuk pulih ada di sana, tetapi membutuhkan manajemen ekonomi, pemerintah, dan negara yang cermat untuk mengambil kembali kemampuan masa lalu agar ekonomi pulih dan situasi politik menjadi lebih stabil,” katanya kepada CNBC dalam sebuah wawancara TV di 6 Oktober

“Ini akan mengharuskan saya menjadi perdana menteri selama lebih dari satu tahun. Tetapi saya menyadari bahwa saya terlalu tua dan banyak orang merasa bahwa saya tidak boleh terlibat dalam politik sama sekali, dan mereka ingin saya pensiun,” pungkasnya. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat