visitaaponce.com

Mahathir Mohamad Kalah di Lumbung Suaranya, Kenapa

Mahathir Mohamad Kalah di Lumbung Suaranya, Kenapa?
Mahathir Mohamad.(AFP/Jewel Samad.)

MANTAN Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad dan koalisi Gerakan Tanah Air (GTA) gagal mempertahankan kursi parlemen di Langkawi. Pria berusia 97 itu hanya mengumpulkan 4.566 suara atau kalah telak dari Mohd Suhaimi Abdullah dari Perikatan Nasional (PN) yang meraih 13.518.

Dengan raihan suara tersebut, Mahathir harus puas menempati posisi keempat dalam elektoral tersebut. Hasil ini menjadi kekalahan elektoral pertama Mahathir dalam 53 tahun.

Dalam pemilihan umum terakhir, Mahathir berhasil memenangkan kursi parlemen di Langkawi dengan Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang mengalahkan kandidat Barisan Nasional (BN) Datuk Nawawi Ahmad dan Zubir Ahmad dari PAS dengan mayoritas 8.893 suara. Koalisi GTA terdiri dari empat partai politik, yakni Partai Aliansi Muslim India Nasional (Iman), Parti Bumiputera Perkasa Malaysia (Putra), Parti Barisan Jemaah Islamiah Se-Malaysia (Berjasa) dan Pejuang, partai yang dipimpin oleh Mahathir. Ini juga termasuk LSM, akademisi, dan individu.

Mahathir memegang rekor dunia sebagai perdana menteri tertua. Tak hanya itu, ia merupakan perdana menteri dengan jabatan terlama di Malaysia, setelah menjabat selama 22 tahun hingga 2003.

Setelah itu, ia kembali menjabat sebagai perdana menteri setelah Pakatan Harapan (PH) meraih kemenangan pada 2018. Saat itu, ia mengalahkan UMNO yang membawanya ke posisi serupa sebelumnya.

Selama karier politiknya, ia juga menjabat sebagai menteri pendidikan pada 2020 dan dua kali menjabat sebagai Menteri Keuangan Malaysia. Bulan lalu, dia mengatakan bahwa dia terbuka untuk menjadi perdana menteri untuk ketiga kali.

Analis politik James Chin mengatakan Mahathir dihormati secara luas sebagai mantan perdana menteri. Namun rakyat Malaysia belum memaafkan bahwa Mahathir telah membuat kesalahan besar saat kembali ke masa jabatan keduanya sebagai perdana menteri.

Pernyataan serupa dilontarkan Pengamat Politik Serina Abdul Rahman. Dia menilai kekalahan Mahathir harus membuatnya mengakhiri perjalanan politiknya. "Mungkin sebagian dari pemilih ialah mereka yang berpikir (Mahathir) benar-benar harus beristirahat dan mungkin itu suara simpati baginya untuk pensiun," katanya. (CNA/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat