Mahathir Mohamad Kalah di Lumbung Suaranya, Kenapa
![Mahathir Mohamad Kalah di Lumbung Suaranya, Kenapa?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/212c93f8ac614c8e2861bd2ed7faf1a7.jpg)
MANTAN Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad dan koalisi Gerakan Tanah Air (GTA) gagal mempertahankan kursi parlemen di Langkawi. Pria berusia 97 itu hanya mengumpulkan 4.566 suara atau kalah telak dari Mohd Suhaimi Abdullah dari Perikatan Nasional (PN) yang meraih 13.518.
Dengan raihan suara tersebut, Mahathir harus puas menempati posisi keempat dalam elektoral tersebut. Hasil ini menjadi kekalahan elektoral pertama Mahathir dalam 53 tahun.
Dalam pemilihan umum terakhir, Mahathir berhasil memenangkan kursi parlemen di Langkawi dengan Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang mengalahkan kandidat Barisan Nasional (BN) Datuk Nawawi Ahmad dan Zubir Ahmad dari PAS dengan mayoritas 8.893 suara. Koalisi GTA terdiri dari empat partai politik, yakni Partai Aliansi Muslim India Nasional (Iman), Parti Bumiputera Perkasa Malaysia (Putra), Parti Barisan Jemaah Islamiah Se-Malaysia (Berjasa) dan Pejuang, partai yang dipimpin oleh Mahathir. Ini juga termasuk LSM, akademisi, dan individu.
Mahathir memegang rekor dunia sebagai perdana menteri tertua. Tak hanya itu, ia merupakan perdana menteri dengan jabatan terlama di Malaysia, setelah menjabat selama 22 tahun hingga 2003.
Setelah itu, ia kembali menjabat sebagai perdana menteri setelah Pakatan Harapan (PH) meraih kemenangan pada 2018. Saat itu, ia mengalahkan UMNO yang membawanya ke posisi serupa sebelumnya.
Selama karier politiknya, ia juga menjabat sebagai menteri pendidikan pada 2020 dan dua kali menjabat sebagai Menteri Keuangan Malaysia. Bulan lalu, dia mengatakan bahwa dia terbuka untuk menjadi perdana menteri untuk ketiga kali.
Analis politik James Chin mengatakan Mahathir dihormati secara luas sebagai mantan perdana menteri. Namun rakyat Malaysia belum memaafkan bahwa Mahathir telah membuat kesalahan besar saat kembali ke masa jabatan keduanya sebagai perdana menteri.
Pernyataan serupa dilontarkan Pengamat Politik Serina Abdul Rahman. Dia menilai kekalahan Mahathir harus membuatnya mengakhiri perjalanan politiknya. "Mungkin sebagian dari pemilih ialah mereka yang berpikir (Mahathir) benar-benar harus beristirahat dan mungkin itu suara simpati baginya untuk pensiun," katanya. (CNA/OL-14)
Terkini Lainnya
Jelang Pilkada Serentak 2024, Polda Kalteng Lakukan Pemetaan Titik Rawan
Donald Trump Rayakan Keputusan Imunitas Presiden
Mahkamah Agung Beri Imunitas Sebagian kepada Donald Trump dalam Kasus Pemalsuan Pemilu
Garis Kemiskinan RI Naik Diduga Gara-gara Bansos
Pemilu 2024 Kemunduran Luar Biasa bagi Keterwakilan Perempuan
Partisipasi Warga Jakarta untuk Pemilu 2024 Capai 78%
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Terseret Kasus Korupsi Dua Putranya
Mahathir Mohamad Dirawat di Rumah Sakit Karena Infeksi
Temui Mahathir Mohamad, Megawati Bahas IKN dan Kereta Cepat
Kekalahan Pemilu Juga Dirasakan Putra Mahathir
Mahathir yang Berusia Hampir Seabad Kembali Bertarung
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap