visitaaponce.com

Zelensky Sebut Rusia Tambah Jumlah Pasukan untuk Tingkatkan Serangan

Zelensky Sebut Rusia Tambah Jumlah Pasukan untuk Tingkatkan Serangan
Kendaraan tank militer Ukraina yang beroperasi di wilayah Lugans, Ukraina, siap menghadapi serangan militer Rusia, beberapa waktu lalu.(Anatolii STEPANOV / AFP)

PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia berencana untuk memanggil lebih banyak pasukan untuk serangan besar baru terhadap Ukraina,

Peningkatkan kekuatan pasukan Rusia sebagai aksi balas dendam atas tewasnya puluhan pasukan wajib militer yang baru direkrut Rusia di Makiivka, Donetsk, Ukraina, akibat serangan roket militer Ukraina.

Otoritas Kyiv juga mengatakan selama berminggu-minggu bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk memerintahkan pengerahan wajib militer massal lainnya.

Propaganda Kyiv juga menuduh Rusia telah menutup perbatasannya untuk mencegah laki-laki melarikan diri dari wajib militer.

"Kami tidak ragu bahwa tuan Rusia saat ini akan membuang semua yang mereka miliki dan semua orang yang dapat mereka kumpulkan untuk mencoba mengubah gelombang perang dan setidaknya menunda kekalahan mereka," kata Zelensky dalam pidato video.

Baca juga: Serangan Roket Ukraina Tewaskan 63 Tentara Rusia di Makiivka

"Kita harus menggagalkan skenario Rusia ini... Setiap upaya ofensif baru mereka harus gagal," ucap Zelensky.

Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu (4/1) menyalahkan penggunaan ponsel oleh tentaranya atas serangan Ukraina pada malam Tahun Baru yang dikatakan telah menewaskan 89 prajurit di Makiivka, wilayah Ukraina.

Serangan militer Ukraina yang mengandalkan sistem peluncur roket HIMARS yang dipasok Amerika Serikat (AS) sebagao insiden paling mematikan yang diakui Moskow sejak awal perang.

Pihak Rusia merencanakan mobilisasi kekuatan pasukannya dalam menggempur militer Ukraina. Tewasnya puluhan pasukan wajib militer Rusia di Makiivka telah menurinkan mental bertempur tentara Rusia,  

Sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pemanggilan pertama pasukan cadangan sejak Perang Dunia Kedua pada September setelah kemunduran militer Rusia, ratusan ribu orang melarikan diri dari Rusia.

Putin mengatakan bulan lalu tidak perlu ada mobilisasi lebih lanjut. Tetapi dalam sebuah tanda yang sekarang mungkin sedang dipertimbangkan oleh Kremlin.

Sebuah kelompok kecil yang dikenal yang mengaku mewakili para janda tentara Rusia pada hari Selasa meminta Putin untuk memobilisasi jutaan orang. Kremlin belum mengomentari seruan itu.

Rusia cukup berhasil membungkam semua penentangan langsung terhadap perang dengan melarang kritik terbuka yantg dilakukan media massa setempat.

Sebaliknya otoritas Rusia memberi ruang relatif bebas kepada para blogger pro-perang dan serangan terhadap Ukraina untuk menyuarakan suara mereka. Para blogger rata-rata memiliki ratusan ribu followers di media sosial.

Para blogger pro-pemerintah Rusia terus mengobarkan kemarahan pekan ini dan mengecam tewasnya puluhan tentara Rusia di Makiivka, Provinsi Donetsk, pada malam Tahun Baru. (CNA/Fer/OL-09)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat