visitaaponce.com

Negara-Negara Arab Kutuk Penistaan terhadap Kitab Suci Islam

Negara-Negara Arab Kutuk Penistaan terhadap Kitab Suci Islam
Para demonstran yang merupakan mayoritas muslim Pakistan di Lahore mengecam insiden pembakaran Kitab Suci Al Quran oleh politikus Swedia.(AFP/Arif ALI)

NEGARA-negara Arab mengutuk penistaan terhadap kitab suci umat Islam Al Quran baru-baru ini di Den Haag, Belanda.
 
Mereka memperingatkan bahwa serangan itu mencoba merusak tatanan sosial yang damai dan memicu pelanggaran disengaja terhadap salah satu agama besar dunia.
 
Sebuah video yang beredar di media sosial pada Senin (23/1) menunjukkan Edwin Wagensveld, seorang politikus sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok Islamofobia Pegida, merobek sejumlah halaman Al Quran di Den Haag.
 
Video tersebut kemudian memperlihatkan Wagensveld membakar sobekan halaman kitab suci itu di dalam panci.
 
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Selasa (24/1) menyuarakan kecaman kerajaan terhadap insiden tersebut, dan menyebutnya sebagai  'langkah provokatif terhadap perasaan jutaan muslim'.
 
Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) juga mengecam insiden tersebut dan menekankan perlunya menghormati 'simbol dan kesucian agama serta menahan diri dari hasutan dan polarisasi'.
 
"Insiden keji ini adalah tindakan hasutan dan provokasi serius terhadap perasaan lebih dari dua miliar Muslim di seluruh dunia dan
peringatan terhadap kemungkinan terulangnya pelanggaran terhadap Al Quran dengan dalih kebebasan berekspresi," kata Kemenlu UEA dalam pernyataannya.
 
Kemenlu Mesir mengecam insiden itu sebagai 'tindakan terang-terangan yang melampaui batas kebebasan berekspresi dan melanggar kesucian umat Islam'.
 
Mesir menekankan bahwa negara-negara Eropa yang menyaksikan kebangkitan Islamofobia bertanggung jawab untuk mencegah provokasi semacam itu terulang lagi.


Baca juga: Al-Azhar Serukan Boikot Produk Belanda dan Belgia Buntut Penistaan Al Quran

 
Yordania juga mengutuk insiden 'ekstremis' yang bisa 'memicu kebencian dan kekerasan, mengancam hidup berdampingan secara damai, dan mengacaukan keamanan dan stabilitas'.
 
Kemenlu Yordania menyerukan penghormatan terhadap simbol-simbol agama dan diakhirinya kebencian.
 
Sementara itu, Palestina mengecam insiden itu sebagai 'serangan terang-terangan terhadap perasaan jutaan muslim', dan menyerukan tindakan internasional untuk menghentikan provokasi semacam itu dan menghukum pelakunya.
 
Kemenlu Oman menyatakan 'kecaman keras' atas insiden tersebut, dan menekankan 'perlunya upaya internasional bersama untuk mengonsolidasikan nilai-nilai toleransi, koeksistensi, dan rasa hormat, dan untuk menghukum semua tindakan yang mempromosikan ideologi ekstremisme dan kebencian, dan menyinggung agama dan keyakinan'.

Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk Nayef Al-Hajraf mengutuk insiden itu dan memperingatkan bahwa 'tindakan seperti itu akan mengobarkan dan memprovokasi perasaan umat Islam di seluruh dunia'.
 
Sekjenl Organisasi Kerja Sama Islam juga mengutuk keras insiden tersebut.
 
Provokasi di Den Haag itu terjadi setelah insiden serupa akhir pekan lalu ketika Rasmus Paludan, seorang politikus ekstremis Swedia-Denmark, membakar kitab Al Quran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia.  

Peristiwa itu memicu kemarahan baik di Turki maupun di seluruh dunia. (Ant/Anadolu/OL-16)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat