DPR Dorong Diplomasi Parlemen untuk Mewujudkan Stabilitas di ASEAN
![DPR Dorong Diplomasi Parlemen untuk Mewujudkan Stabilitas di ASEAN](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/d12675281fa6dd6295edc22cfcae943d.jpg)
KETUA Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menjelaskan pentingnya diplomasi parlemen guna mewujudkan stabilitas di kawasan ASEAN.
Dia mengungkapkan, saat ini sudah dua tahun krisis kemanusiaan terjadi di Myanmar dan menyebabkan lebih dari satu juta masyarakat minoritas Rohingya hidup dalam ketakutan, diskriminasi, dan penindasan.
"Tentunya kita tidak ingin melihat semakin banyak masyarakat sipil menjadi korban. Kita tidak boleh double standard dalam memandang krisis ini karena penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) bagi setiap individu adalah prinsip yang inklusif, tidak peduli ras, suku, pandangan politik, maupun agamanya," papar Fadli dalam siaran persnya, Rabu (1/2/2023).
Baca juga : Parlemen Indonesia dan Uni Eropa Sepakat Jaga Keamanan Regional dan Global
Dia mengungkapkan, DPR RI akan terus mendorong berbagai upaya melalui diplomasi parlemen untuk mewujudkan stabilitas regional di kawasan dan mendorong demokrasi di Myanmar sehingga krisis kemanusiaan ini dapat segera diakhiri.
Pernyataan ini diungkapkanya mengingat saat ini Indonesia secara resmi telah menerima tongkat estafet Keketuaan ASEAN di tahun 2023, dan diikuti dengan Presidensi DPR RI pada organisasi Parlemen ASEAN yakni ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).
Dengan amanat ini, DPR berkomitmen untuk mendorong kerjasama regional dalam menjawab berbagai persoalan politik, ekonomi, sosial, dan budaya di ASEAN, utamanya masalah implementasi Lima Poin Konsensus melalui pendekatan ASEAN, sebagai solusi atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar.
Baca juga : Fadli Zon Ingin Jadikan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth
Dia pun mendorong terwujudnya Lima Poin Konsensus agar segera diimplementasikan sesuai komitmen Junta Militer Myanmar.
Fadli menilai tidak ada kemajuan signifikan dari pelaksanaan Lima Poin Konsensus. Maka, pada Sidang Umum AIPA ke-43 pada November 2022 lalu di Kamboja, DPR RI kembali mengusulkan emergency item mengenai pelaksanaan Lima Poin Konsensus yang memang secara konsisten telah didorong oleh DPR RI selama lima tahun berturut-turut dalam Sidang-sidang Umum AIPA sebelumnya.
Dan memasuki tanggal satu Februari 2023 menjadi penanda dua tahun terjadinya kudeta militer di Myanmar yang telah menewaskan lebih dari 2.000 masyarakat sipil, yang 165 di antaranya merupakan anak-anak, menahan lebih dari 1.600 masyarakat sipil yang dianggap musuh politik rezim Junta militer.
Baca juga : Puan: Parlemen Turut Perkuat Diplomasi dalam Hadapi Isu Kompleks ASEAN
Kejadian paling parah adalah lebih dari satu juta masyarakat minoritas Rohingya harus menjadi pengungsi internal (internally displaced person) maupun pencari suaka melalui jalur laut yang tak jarang menyebabkan mereka harus kehilangan nyawa akibat kehabisan bahan pangan, cuaca buruk, dan tantangan lain, sebagaimana yang terjadi saat 184 imigran Rohingya terdampar di Aceh Besar pada Januari 2023 lalu.
Sebagaimana diketahui, krisis demokrasi di Myanmar merupakan pangkal terjadinya berbagai situasi kemanusiaan yang semakin memprihatinkan setiap harinya. Diskriminasi yang terus dilakukan atas dasar perbedaan pandangan politik, suku, ras, dan agama menjadi konsekuensi buruk atas ketidakstabilan internal ini.
Hal ini tentu mempengaruhi stabilitas kawasan regional yang diharapkan mampu menjadi Epicentrum of Growth sebagaimana disuarakan oleh Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023.
Maka, mendorong terwujudnya Lima Poin Konsensus menjadi hal yang mutlak dilakukan untuk mengakhiri berbagai situasi krisis di Myanmar ini. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Mardiono Tegaskan akan Terus Jaga PPP Sesuai Pesan Maimoen Zubair
PPP tidak Lolos ke Parlemen, Elite Partai Didesak Segera Minta Maaf
Elite PPP Didesak Mundur
PPP tidak Lolos Parlemen, Suharso Sebut Pemimpin Harus Tanggung Jawab
Pemimpin Politik Prancis Bergegas Siapkan Pemilu Dadakan Setelah Macron Membubarkan Parlemen
Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo Mengundurkan Diri Setelah Kekalahan Pemilu
Foreign Policy Insight Bagikan Pandangan Diplomat bagi Akademisi
Diplomasi Two State Solutions Cegah Konflik Timur Tengah
Gaza Memburuk, Menlu Retno Tegaskan Prioritas Indonesia Dukung Palestina
Pengakuan Negara Palestina oleh Spanyol, Irlandia, dan Norwegia Memicu Reaksi Keras dari Israel
Indonesia Ajukan Hydro-Diplomacy di World Water Forum ke-10
Donald Trump Bertemu Mantan Perdana Menteri Jepang Taro Aso di New York
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap