Media Tiongkok Silang Pendapat soal Kebenaran Perang Ukraina-Rusia
LEBIH dari 10.000 orang Tiongkok berada di Ukraina ketika Rusia menginvasi pada 24 Februari 2022 lalu. Media di Tiongkok bersilang pendapat soal kebenaran perang dingin dua negara tersebut.
Seperti diketahui, persahabatan tanpa batas telah diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Tiongkok, Xi Jinping, tiga minggu sebelum invasi terjadi. Namun, hal itu tidak mencegah orang-orang Tiongkok berada di zona perang.
Meskipun para pemimpin Tiongkok tampaknya sama terkejutnya dengan invasi Rusia seperti halnya negara-negara lain di dunia, keterkejutan itu tidak diterjemahkan ke dalam kecaman terhadap tindakan Moskow, baik saat itu maupun sekarang.
Baca juga : Pengamat: Rusia Ditekan Barat dan Dimanfaatkan Tiongkok
Beberapa hari setelah invasi, surat kabar pemerintah Tiongkok, People's Daily, menerbitkan sebuah pesan di platform media sosial Tiongkok, Weibo, di mana kedutaan besar Beijing di Kyiv meminta warganya di Ukraina untuk bersatu di tengah situasi yang memburuk.
People's Daily bersama dengan sebagian besar media baru di Tiongkok pada saat itu bersatu di belakang Rusia dan perang Ukraina.
Lebih dari setahun kemudian, liputan media Tiongkok mengenai perang tersebut masih sangat menggemakan narasi Moskow dan terkadang hanya merupakan copy paste dari propaganda perang Rusia.
Baca juga : Terungkap, Xi tak Dukung Putin Invasi Ukraina
"Saya sudah menyerah untuk mencoba memahami apa yang sedang terjadi," kata Yu-Ling Song, 24 tahun, dari Xiamen kepada Al Jazeera.
Dua versi berbeda
Ada satu versi perang yang dilaporkan oleh media Tiongkok dan orang-orang Tiongkok, kata Song, dan versi yang sangat berbeda dari media Barat dan teman-temannya yang berasal dari Barat. Hal ini membuatnya sangat bingung.
Hsin-yi Lin dari Shanghai belum sepenuhnya menyerah untuk mencoba memahami situasi di Ukraina. Namun dia telah menyimpulkan bahwa dalam hal perang, Tiongkok berada dalam gelembung informasi yang terputus dari seluruh dunia.
Baca juga : Tiongkok dan Rusia Siap Bangun Aliansi
"Saya pikir sebagian besar orang Tiongkok tidak menyadarinya karena mereka tidak memperhatikan perang tersebut atau mereka hanya mendapatkan berita tentang perang tersebut dari media Tiongkok," katanya kepada Al Jazeera.
"Tetapi jika Anda dapat melihat di balik firewall (istilah yang digunakan untuk menggambarkan penyensoran internet yang kejam di Tiongkok), Anda akan melihat bahwa perang tersebut dibicarakan dengan sangat berbeda dan diberitakan dengan sangat berbeda di media internasional dan media Barat,” jelasnya.
Pada awal invasi, lembaga penyiaran pemerintah Tiongkok, CCTV, mengklaim bahwa Amerika Serikat telah mendanai pengembangan senjata biologis di laboratorium-laboratorium Ukraina.
Dilaporkan juga bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah melarikan diri dari Kyiv setelah gelombang pertama serangan Rusia.
Media Tiongkok kemudian dengan patuh menyampaikan pernyataan Rusia bahwa laporan penyiksaan dan pembunuhan warga sipil Ukraina di kota Bucha, dekat Kyiv, adalah berita palsu. Sementara itu, invasi tersebut telah dan masih disebut sebagai operasi militer khusus, seperti yang dikatakan oleh media Rusia. (Z-4)
Terkini Lainnya
Dua versi berbeda
Rugi hingga Ratusan Miliar, 800 WNI Menjadi Korban Penipuan Online WN Tiongkok
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Ditjen Bina Adwil Eksplorasi Kerja Sama Indonesia-Tiongkok dalam Penanggulangan Kebakaran di Guangzhou
103 WNA asal Tiongkok, Taiwan dan Malaysia Ditangkap Imigrasi Bali
Jhonlin Group Teken MoU dengan SANY Group
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Ukraina vs Belgia: Duel Penentuan Tiket ke Babak 16 Besar Euro 2024
Rusia Salahkan AS Akibat Serangan Rudal Ukraina di Krimea
Rusia Terbuka Bahas Perdamaian dengan Ukraina
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap