visitaaponce.com

Penembakan di Sekolah di Beograd, Sembilan Orang Tewas

Penembakan di Sekolah di Beograd, Sembilan Orang Tewas
Seorang ibu berusaha menenangkan putrinya setelah terjadi penembakan di sebuah sekolah di Beograd, Serbia.(AFP/Oliver Bunic)

DELAPAN pelajar dan seorang penjaga keamana tewas dalam aksi penembakan di sebuah sekolah di Beograd, Serbia, Rabu (3/5). 

Polisi telah menahan seorang tersangka berusia 13 tahun yang dilaporkan telah merencanakan serangan itu selama sebulan dan membuat daftar target yang ingin dia bunuh.

Insiden itu mengguncang negara Balkan tersebut dan pemerintah menyebut hari tersebut sebagai hari terberat sepanjang sejarah Serbia.

Baca juga: Uni Eropa Tak Mampu Damaikan Kosovo-Serbia

"Delapan anak dan seorang penjaga keamanan tewas sementara enam anak dan seorang guru terluka," ujar Kementerian Dalam Negeri Serbia.

Kepala Polisi Beograd Veselin Milic mengidentifikasi korban tewas sebagai tujuh anak perempuan dan seorang anak laki-laki, semuanya kelahiran antara 2009 dan 2011.

Aksi penembakan itu terjadi pada pukul 08.40 waktu setempat di sebuah sekolah dasar di Distrik Vracar, Beograd. Sekolah dasar di Serbia berisikan anak usia tujuh hingga 15 tahun.

Baca juga: Siswa Tembak Guru di SD Serbia

Polisi dengan segera menyegel kawasan sekolah itu saat orangtua berdatangan ke sekolah untuk menjemput anak mereka yang terlihat jelas terpukul oleh insiden itu.

Kepala Distrik Vracar Milan Nedeljkovic mengatakan petugas keamanan sekolah kemungkinan besar mencegah jatuhnya lebih banyak korban ketika dia menghalangi pelaku.

"Petugas keamanan itu berusaha mencegah tragedi dan menjadi korban pertama dalam aksi penembakan itu," ungkap Nedeljkovic.

"Jumlah korban kemungkinan lebih banyak jika dia tidak menghalangi anak itu melakukan penembakan," lanjutnya.

Kekerasan dengan senjata api sangat langka di Serbia karena pembelian senjata api membutuhkan izin khusus.

Polisi mengindetifikasi pelaku penembakan sebagai Kosta Kecmanovic, 13. Dia melakukan aksinya dengan membawa dua pistol, satu disimpan di ranselnya.

"Pelaku telah menyusun rencana selama sebulan dan membuat daftar anak-anak yang ingin dia bunuh," ujar Milic.

"Dia membuat sketsa yang menggambarkan rencananya secara detail, seperti kelas yang ingin dia datangi dan siapa yang ingin dia bunuh," pungkasnya. (AFP/Z-1)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat