Wow, Empat Anak Selamat dari Kecelakaan Pesawat di Amazon
![Wow, Empat Anak Selamat dari Kecelakaan Pesawat di Amazon](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/aae3cb83d6e3f0dcaf13eb263ed24325.jpg)
EMPAT anak, termasuk bayi berusia 11 bulan ditemukan selamat di hutan Amazon, Kolombia, setelah kecelakaan pesawat, dua pekan lalu. Presiden Gustavo Petro melakui akun Twitternya mengatakan anak-anak itu ditemukan selamat setelah pencarian yang melelahkan oleh militer.
Otoritas telah mengerahkan lebih dari 100 tentara dengan anjing pelacak untuk mencari anak-anak tersebut. Mereka melakukan perjalanan dengan pesawat yang jatuh pada tanggal 1 Mei, menewaskan tiga orang dewasa.
Para penyelamat percaya anak-anak - selain bayi berusia 11 bulan, juga ada anak berusia 13, 9, dan 4 tahun - telah berkeliaran di hutan di departemen Caqueta selatan sejak kecelakaan terjadi.
Baca juga: Insiden Hampir Fatal: Pangeran Harry dan Meghan Dikejar Paparazzi di New York
Diketahui, angkatan bersenjata mengatakan upaya pencarian intensif. Pencarian itu setelah regu penyelamat menemukan tempat perlindungan yang dibangun secara improvisasi dengan tongkat dan ranting.
Dalam foto-foto yang dirilis oleh angkatan bersenjata, terlihat gunting dan ikat rambut di antara ranting-ranting di lantai hutan.
Baca juga: Banjir Italia Tewaskan 8 Orang
Sebelumnya, botol minum bayi dan potongan buah yang sudah dimakan separuh telah ditemukan. Tentara telah menemukan jasad pilot dan dua orang dewasa yang telah terbang dari lokasi hutan menuju San Jose del Guaviare, salah satu kota utama di hutan hujan Amazon Kolombia.
Salah satu penumpang yang tewas, Ranoque Mucutuy, adalah ibu dari keempat anak tersebut, yang berasal dari suku Huitoto.
Sulit Dijangkau
Kawasan hutan Amazon yang ditumbuhi pohon-pohon raksasa, binatang liar, dan curah hujan yang tinggi membuat pencarian dalam "Operasi Harapan" menjadi sulit.
Tiga helikopter telah digunakan untuk membantu, salah satunya mengumumkan pesan dari nenek anak-anak dalam bahasa Huitoto yang meminta mereka untuk berhenti bergerak melalui hutan.
Otoritas tidak mengindikasikan apa yang menyebabkan kecelakaan pesawat tersebut. "Pilot melaporkan masalah dengan mesin hanya beberapa menit sebelum pesawat hilang dari radar," kata badan tanggap bencana Kolombia.
Ini adalah wilayah dengan sedikit jalan yang juga sulit dijangkau melalui sungai, sehingga transportasi pesawat sangat umum.
Suku Huitoto, juga dieja sebagai Witoto, terkenal karena hidup berdampingan dengan hutan terpencil dan keterampilan berburu, memancing, dan mengumpulkan makanan mereka yang mungkin telah membantu anak-anak tersebut bertahan hidup.
Eksploitasi, penyakit, dan asimilasi telah mengurangi populasi mereka secara signifikan selama beberapa dekade. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Sulit Dijangkau
Wakil Presiden Malawi Saulos Chilima Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Warga Sidoarjo
Farid, Korban Kecelakaan Pesawat Latih akan Dimakamkan di Bandung Barat
1 Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD Sudah Diambil Keluarga
Pesawat Kargo Rute Tarakan-Binuang Hilang Kontak Setelah Lepas Landas
Studi AS: Karyawan Boeing Bingung terkait Pelaporan Keselamatan
Anak Bertanya tentang Kasus Kekerasan, Menteri PPPA Menjawab
Gejala Hepatitis pada Anak tidak Selalu Mata Kuning
Gejala Hepatitis pada Anak Tidak Selalu Ditandai Mata Kuning
6 Cara Mengajarkan Kesabaran pada Anak
Ini Usia Optimal untuk Mengkhitan Anak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap