visitaaponce.com

Parlemen Eropa Minta Sekutu NATO Terima Ukraina

Parlemen Eropa Minta Sekutu NATO Terima Ukraina
Bendera Nato(AFP)

PARLEMEN Eropa pada Kamis (15/6), telah menyetujui resolusi yang mendesak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mengundang Ukraina bergabung dalam aliansi tersebut setelah perang dengan Rusia usai.

"Anggota Parlemen Eropa (MEP) menyeru kepada sekutu-sekutu NATO untuk menghormati komitmen mereka terhadap Ukraina dan memuluskan langkah Kiev untuk diundang bergabung aliansi pertahanan itu," demikian menurut keterangan pers yang dikeluarkan Parlemen Eropa menyusul persetujuan resolusi itu.

Pernyataan itu menyebutkan Uni Eropa (EU) dan negara-negara anggotanya, bersama dengan NATO dan mitra "sepaham", harus bekerja erat dengan Ukraina untuk menciptakan kerangka kerja sementara bagi jaminan keamanan Kiev.

Baca juga : NATO Buka Kantor Penghubung di Tokyo

Anggota-anggota Parlemen Eropa menekankan bahwa hal ini akan diterapkan segera setelah perang Rusia-Ukraina, seraya menambahkan bahwa negara anggota harus bekerja bersama Ukraina dalam hal ini hingga negara itu mendapatkan keanggotaan penuh.

"Parlemen menekankan bahwa integrasi Ukraina baik di NATO maupun EU akan meningkatkan keamanan global dan regional dan mempererat ikatan antara Ukraina dengan masyarakat Euro-Atlantik," bunyi pernyataan itu.

Baca juga : Amerika Bantah Bentuk Aliansi Pertahanan di Indo-Pasifik

Dinyatakan bahwa anggota Parlemen Eropa berharap "proses aksesi akan dimulai setelah perang berakhir dan finalisasi berjalan secepatnya," sebagaimana “jalur mudah” bagi aksesi Kiev di EU.

Parlemen juga mengutuk penghancuran bendungan Kakhovka di Ukraina selatan, menyebutnya "kejahatan perang" yang berujung pada "bencana lingkungan" dan "ekosida," menurut pernyataan itu.

Selain itu parlemen juga menuduh Rusia sebagai dalang ledakan di bendungan itu, menegaskan bahwa anggota parlemen mengatakan "semua yang bertanggung jawab atas kejahatan perang, termasuk penghancuran bendungan, akan dimintai pertanggungjawaban sesuai dengan hukum internasional."

Minggu sebelumnya, keadaan darurat diumumkan di kedua sisi bendungan Kakhovka di wilayah Kherson, Ukraina selatan setelah meledak -- satu sisi dikuasai Rusia dan satu sisi oleh Ukraina.

Rusia dan Ukraina saling tuduh atas ledakan yang terjadi, yang menghancurkan bagian bendungan yang memasok air ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dan Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014.

Penolakan Jerman

Pada awal Juni 2023, Jerman telah menepis harapan Ukraina untuk masuk dalam NATO, sebagai anggota baru.

“NATO selalu tegas menyatakan memiliki kebijakan pintu terbuka (untuk Ukraina), tetapi juga tegas menyatakan bahwa dalam situasi perang, kami tidak bisa membahas keanggotaan baru,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock kepada wartawan sebelum konferensi pers pertemuan para menteri luar negeri NATO di Oslo, Norwegia.

Namun demikian, Baerbock mendukung kerja sama pertahanan yang lebih erat dan menandaskan bahwa Jerman serta NATO akan terus memberikan dukungan militer kepada Ukraina. (Ant/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat