Korban Tewas dalam Kerusuhan Sektarian di India Bertambah
![Korban Tewas dalam Kerusuhan Sektarian di India Bertambah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/9b2ea39d5d5d249336c94795da731cdc.jpg)
POLISI antihuru-hara berpatroli di lingkungan perkotaan dekat ibu kota India pada Rabu (2/8/2023) setelah malam kedua kerusuhan sektarian yang sejauh ini menewaskan enam orang. Kerusuhan dimulai Senin (31/7/2023) ketika massa melemparkan batu ke prosesi keagamaan Hindu dan membakar mobil di distrik Nuh yang mayoritas Muslim, sekitar 75 kilometer (45 mil) selatan New Delhi.
Serangan pembakaran dan vandalisme terjadi pada malam berikutnya di beberapa daerah dekat Gurugram, kota satelit ibu kota dan pusat bisnis utama tempat Nokia, Samsung, dan perusahaan multinasional lain memiliki kantor pusat di India. Satu lingkungan melihat massa sekitar 200 orang bersenjatakan tongkat dan batu menjarah beberapa toko daging dan membakar restoran sambil meneriakkan slogan-slogan agama Hindu.
Kepala Menteri Negara Bagian Haryana Manohar Lal Khattar mengatakan enam orang tewas dalam kekerasan itu dan sejauh ini 116 ditangkap. "Mereka yang dinyatakan bersalah tidak akan diampuni. Kami berkomitmen untuk keselamatan publik," katanya kepada wartawan, Rabu.
Baca juga: OKI Kecam Respons Swedia dan Denmark atas Pembakaran Al-Qur'an
Dua dari yang tewas ialah petugas keamanan yang sedang dalam perjalanan untuk membantu menahan kerusuhan di Nuh, kata polisi negara bagian Selasa. Polisi di New Delhi mengatakan mereka telah meningkatkan keamanan di beberapa lingkungan sebagai tindakan pencegahan.
Laporan media lokal mengatakan ketegangan pertama kali berkobar setelah aktivis nasionalis Hindu terkemuka Monu Manesar, seorang anggota kelompok sayap kanan radikal Bajrang Dal, mengumumkan akan menghadiri prosesi Senin di Nuh. Manesar dicari oleh polisi atas tuduhan bahwa dia bertanggung jawab atas hukuman mati tanpa pengadilan terhadap dua pedagang ternak Muslim di bagian lain negara bagian Haryana.
Baca juga: Kelompok Garis Keras Hindu India juga Ancam Sikh dan Kristen
Pemimpin yang diduga main hakim sendiri itu secara teratur mem-posting video merayakan serangan terhadap umat Islam yang dituduh mengangkut atau membunuh sapi yang dianggap suci oleh umat Hindu. Polisi mengatakan Manesar menghindari penangkapan dan akhirnya tidak ikut prosesi.
Sejak Perdana Menteri Narendra Modi menjabat pada 2014, India menyaksikan banyak kekerasan antara mayoritas Hindu dan 200 juta minoritas Muslim. Kritikus menuduh Partai Bharatiya Janata Hindu-nasionalis yang berkuasa meminggirkan komunitas Muslim sejak berkuasa.
Baca juga: Polisi India Selidiki Acara Hindu Serukan Pembunuhan Muslim Massal
Kerusuhan agama di New Delhi menyebabkan 53 orang tewas pada 2020. Setidaknya 1.000 orang tewas pada 2002 selama kekerasan di Gujarat, tempat Modi menjabat sebagai menteri utama saat itu. Sebagian besar korban ialah umat Islam.
Petugas pajak menggerebek kantor BBC di India pada Februari setelah penyiar Inggris menayangkan film dokumenter tentang tindakan Modi selama kerusuhan. Penyelidikan yang ditunjuk oleh pengadilan tinggi India mengatakan pada 2012 tidak menemukan bukti kesalahan yang dilakukan Modi. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap