visitaaponce.com

OKI Kecam Respons Swedia dan Denmark atas Pembakaran Al-Quran

OKI Kecam Respons Swedia dan Denmark atas Pembakaran Al-Qur'an
Hissein Brahim Taha.(AFP/Evgenia Novozhenina. )

ORGANISASI Kerja Sama Islam (OKI) pada Senin (31/7) kecewa dengan tanggapan Swedia dan Denmark terhadap serentetan pembakaran Al-Qur'an yang memicu kemarahan di Timur Tengah. Sekretaris Jenderal Hissein Brahim Taha meminta kedua negara untuk mencegah penodaan Al-Qur'an. 

"Menyatakan kekecewaannya bahwa sejauh ini tidak ada tindakan yang diambil dalam hal ini," kata badan beranggotakan 57 orang yang berbasis di Jeddah, Arab Saudi, itu dalam suatu pernyataan setelah sesi pembukaan konferensi pertemuan luar biasa tentang masalah ini.

"Sangat disayangkan bahwa otoritas terkait yang mengklaim kebebasan berekspresi terus memberikan izin untuk mengulangi tindakan yang bertentangan dengan hukum internasional. Ini mengarah pada kurangnya rasa hormat terhadap agama," kata Taha dalam sambutannya selama pertemuan tersebut.

Baca juga: Denmark Mengaku Ingin Berdialog dengan OKI

Setelah pertemuan berakhir, OKI mengatakan Taha akan memimpin delegasi ke Uni Eropa untuk mendesak para pejabat di sana mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terulang tindakan kriminal semacam itu dengan dalih kebebasan berekspresi. Ia juga meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menunjuk pelapor khusus untuk memerangi Islamofobia. Saat Taha berbicara pada Senin sore, dua pria membakar Al-Qur'an dalam protes terbaru di Stockholm.

Salah satu pria, pengungsi Irak yang berbasis di Swedia, Salwan Momika, juga membakar halaman Al-Qur'an di luar masjid utama Stockholm pada akhir Juni dan, awal bulan ini, menginjak Al-Qur'an di luar kedutaan Irak. Di Denmark, kelompok sayap kanan Danske Patrioter minggu lalu mem-posting video seorang pria terlihat menistakan dan membakar yang tampak seperti Al-Qur'an serta menginjak-injak bendera Irak.

Kerusuhan di Irak 

Insiden tersebut memicu kerusuhan di Irak. Ratusan demonstran menyerbu kedutaan Swedia awal bulan ini dan membakar di dalam kompleks.

Baca juga: Al-Qur'an Dibakar lagi saat Demonstrasi di Luar Parlemen Swedia

Dewan Pengungsi Denmark mengatakan kantornya di kota Basra, Irak selatan, berada di bawah serangan bersenjata sebagai tanggapan atas video Danske Patrioter.

Pemerintah di seluruh wilayah juga telah menyatakan kemarahan mereka. Irak mengusir duta besar Swedia dan Iran mengatakan tidak akan mengizinkan duta besar baru Swedia masuk ke negara itu.

Baca juga: Pria Australia Didakwa Lakukan Kejahatan Seksual terhadap 91 Gadis

Arab Saudi, rumah bagi kota suci Islam Mekkah dan Madinah, dalam beberapa pekan terakhir telah memanggil diplomat Swedia dan Denmark untuk menyampaikan nota protes yang mencela tindakan memalukan terhadap Al-Qur'an. Menjelang pertemuan OKI pada Senin, baik Swedia maupun Denmark berupaya meredakan ketegangan.

Pada Kamis, Taha menerima telepon dari menteri luar negeri Swedia, Tobias Billstrom, yang mengatakan Stockholm menolak tindakan yang menghina Al-Qur'an dan ingin menjaga hubungan baik dengan anggota OKI, kata organisasi itu dalam pernyataan.

Pada Minggu, Taha menerima telepon dari Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen yang juga mengutuk penghinaan terhadap Al-Qur'an dan mengatakan pemerintahnya mempelajari masalah ini dengan penuh perhatian. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat