visitaaponce.com

Tinjau 5 Poin Konsensus, Krisis Myanmar Masih Jadi PR ASEAN

Tinjau 5 Poin Konsensus, Krisis Myanmar Masih Jadi PR ASEAN
Kursi delegasi Myanmar kosong di pertemuan 27th Asean Political-Security Community (APSC) Council Meeting, KTT ASEAN 2023, Jakarta.(AFP)

HAMPIR dua tahun berlalu sejak ASEAN menetapkan konsensus lima poin untuk membantu Myanmar menyelesaikan krisis politiknya. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang masih harus dilakukan ASEAN untuk membantu mengatasi krisis Myanmar.

“Kami masih memiliki beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di Myanmar,” kata Retno saat memimpin pembukaan Pertemuan para Menlu ASEAN (AMM), di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (4/9)

Retno menambahkan ASEAN hanya bisa maju dengan kekuatan penuh jika ingin memastikan solusi yang damai dan berjangka panjang di Myanmar.

"Keketuaan kami telah bekerja keras, termasuk situasi di dalam untuk mendorong solusi ASEAN yang bersatu,” sebutnya.

Baca juga: PBB Didesak Putus Hubungan dengan Para Pemimpin Kudeta Myanmar

Keketuaan Indonesia bekerja keras dalam penanganan krisis di Myanmar. Apalagi ASEAN hanya dapat melangkah maju dengan kekuatan penuh dan solusi yang langgeng di Myanmar.

"Sebagaimana diamanatkan oleh para Pemimpin, jika kami dapat memastikan perdamaian, kami akan melakukan tinjauan komprehensif terhadap implementasi 5PC yang telah disepakati dalam Musyawarah Pemimpin,” tegasnya.

Baca juga: Retno: ASEAN Terus Kerja Keras Beri Manfaat bagi Kawasan

Retno memastikan bahwa pihaknya akan melakukan peninjaun komprehensif terhadap penerapan Lima Poin Konsensus (5PC) dalam penanganan krisis Myanmar.

Sebelumnya, para pemimpin dan perwakilan negara-negara ASEAN telah menggelar ASEAN Leaders Meeting (ALM) di Sekretariat ASEAN, Jakarta, pada Sabtu (24/4/2021).

Lima Poin Konsensus

Dalam Pertemuan Pemimpin ASEAN (ASEAN Leaders Meeting/ALM) secara khusus membahas krisis Myanmar telah disepakati 5 poin konsensus.

1. Kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya;

2. Dialog konstruktif di antara semua pihak terkait harus segera dimulai untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat;

3. Utusan khusus Ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal ASEAN;

4. ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre (The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management);

5. Utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat