PBB Didesak Putus Hubungan dengan Para Pemimpin Kudeta Myanmar
![PBB Didesak Putus Hubungan dengan Para Pemimpin Kudeta Myanmar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/fea2fa6a9084ee9e23ba514fbdca2542.jpg)
KELOMPOK masyarakat sipil yang bekerja di Myanmar telah mengkritik Kepala Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths atas kunjungannya ke negara tersebut.
Kelompok Sipil mengatakan bahwa kunjungannya gagal membuat kemajuan substansial dalam hal bantuan kemanusiaan dan memberikan legitimasi kepada para pemimpin kudeta yang telah memanipulasi bantuan tersebut.
Wakil sekretaris jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat, Griffiths melakukan perjalanan ke Naypyidaw minggu lalu.
Baca juga : PBB Selidiki Kejahatan terhadap Kemanusiaan Pascakudeta Myanmar
Dia berjabat tangan dengan kepala angkatan darat Jenderal Senior Min Aung Hlaing yang memimpin perebutan kekuasaan militer pada Februari 2021 dan tampil di halaman depan Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah.
Selama perjalanan tiga hari tersebut, Griffiths juga mengunjungi sebuah kamp untuk pengungsi Rohingya dan sebuah desa di dekat Sittwe di negara bagian barat laut Rakhine, yang hancur akibat Topan Mocha tiga bulan yang lalu.
Kunjungannya, juga disambut banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan monsun dan menewaskan sedikitnya lima orang di wilayah Bago antara Naypyidaw dan Yangon.
Baca juga : Laporan PBB Ungkap Kekejaman Junta Militer Myanmar
Dalam sebuah pernyataan bersama yang dibagikan oleh Progressive Voice, 514 kelompok masyarakat sipil mengakui seruan Griffiths setelah kunjungannya untuk memberikan ruang bagi pengiriman bantuan yang aman dan berkelanjutan.
Tetapi lanjutnya, hal itu tidak dapat dicapai dengan kerja sama militer. Pasalnya, militer telah mencegah bantuan menjangkau warga yang paling membutuhkan.
"Keterlibatan kemanusiaan yang berprinsip harus membuat OCHA (Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan) dan badan-badan kemanusiaan PBB lainnya memutuskan hubungan dengan junta kriminal ilegal yang mempersenjatai bantuan dan menjadi akar penyebab penderitaan manusia di Myanmar," ujar kelompok-kelompok masyarakat sipil tersebut.
Baca juga : PBB Sebut Tentara Myanmar Lakukan Kejahatan Perang
Diketahui, Myanmar terjerumus ke dalam krisis akibat kudeta karena para jenderal menindak keras para penentang perebutan kekuasaan. Beberapa orang telah mengangkat senjata dalam upaya untuk memulihkan pemerintahan sipil, mereka bergabung dengan kelompok-kelompok etnis bersenjata yang telah memerangi militer selama beberapa dekade.
Sementara Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) yang terdiri dari para anggota parlemen yang digulingkan dan yang lainnya berusaha untuk mendapatkan pengakuan internasional.
Pada Juli lalu, kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk mengatakan bahwa militer terlibat dalam penolakan sistematis terhadap bantuan kemanusiaan kepada jutaan warga sipil yang membutuhkan bantuan, mereka membangun hambatan hukum, keuangan, dan birokrasi untuk mencegah orang menerima atau bahkan mengakses bantuan.
Awal bulan ini, Mekanisme Investigasi Independen untuk Myanmar (IIMM) mengatakan kejahatan perang yang dilakukan oleh militer Myanmar, termasuk eksekusi massal dan kekerasan seksual, telah menjadi semakin sering terjadi dan menggerikan. (Aljazeera/Z-4)
Terkini Lainnya
Junta Myanmar Sabotase Makanan Aung San Suu Kyi
Malaysia Minta KTT ASEAN Beri Sanksi Keras Terhadap Myanmar
Junta Ingkar Janji untuk Kembalikan Demokrasi Myanmar
Militer Myanmar Manfaatkan Warga Sipil untuk Jadi Tameng Manusia
Malaysia Gabung Indonesia Jaga Perdamaian di Palestina
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
500 Warga Jakarta Terima Bantuan 2,5 Ton Beras dari PBB
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Pasukan Israel Terus Bombardir Gaza Meski PBB Minta Akses Bantuan Kemanusiaan
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap