ASEAN dalam Fase Kritis Transisi Energi
![ASEAN dalam Fase Kritis Transisi Energi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/bfe0fd83826c62b9e5c4834adbddf3ed.jpg)
DIREKTUR Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo mengatakan, negara-engara ASEAN saat ini berada dalam fase kritis dalam hal transisi energi. Itu karena transisi energi meghadirkan tantangan yang cukup besar dan di saat yang sama memberikan peluang yang luar biasa.
“Kita sedang memasuki fase kritis dalam transisi energi, dan mengapa saya menyebutnya kritis karena hal ini menawarkan tantangan yang sangat besar, namun juga peluang yang luar biasa,” ujarnya dalam sidang paripurna ASEAN Indo-Pasific Forum (AIPF) hari ke-2 bertajuk Green Infrastructure and Resilient Supply, Jakarta, Rabu (6/9).
Salah satu tantangan nyata transisi energi, kata Darmawan, ialah tingginya belanja modal yang harus dihabiskan. Untk pembangkit listrik berbahan bakar gas dengan kapasitas 1 giga watt, misalnya, dibutuhkan belanja modal hingga US$0,5 miliar. Lalu pembangkit listrik berbahan bakar hidro berkapasitas 1 (GW) dibutuhkan belanja modal hingga US$2 miliar.
Baca juga: Buka KTT Ke-26 APT, Presiden Minta Prioritaskan Pembangunan Ekonomi Hijau
Lalu pembangkit listrk dari panas bumi dengan kapasitas 1 GW dibutuhkan biaya sekitar US$2,7 miliar. Biaya besar untuk menggunakan sumber hijau guna menghidupkan pembangkit listrik dinilai menjadi salah satu persoalan yang dihadapi dalam transisi energi.
Selain itu, peralihan sumber bahan bakar untuk pembangkit listrik juga akan mendorong pembengkakan biaya operasional. Dus, investasi yang dibutuhkan untuk menerapkan energi hijau akan cukup besar dan memberatkan perusahaan.
Baca juga: Pertamina Sebut Indonesia Miliki Kapasitas Cadangan Karbon 400 Giga Ton
“Jadi tantangan terbesar transmisi energi adalah bagaimana kita bisa mengeluarkan modal yang besar. Tentunya melalui forum semacam ini, ASEAN Indo-Pacific Forum memberi kita gambaran yang lebih lengkap,” terang Darmawan.
“Kami sangat yakin, apa pun tantangan yang ada di depan, kami akan mampu melangkah maju. Mari kita bicara tentang kolaborasi dan kebijakan, kolaborasi teknologi, kolaborasi inovasi, kolaborasi investasi, baik itu lokal, nasional, regional, dan juga internasional,” tambahnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Presiden Jokowi Ajak ASEAN-Australia Perkuat Kemitraan
KTT ASEAN-Australia Momentum Tingkatkan Peluang
Jokowi Bahas Isu Transformasi Digital KTT ASEAN-Australia
Jokowi Paparkan Tiga Kesimpulan KTT ASEAN Ke-42
Kementerian PU-Pera Tingkatkan Fasilitas Labuan Bajo Dukung KTT ASEAN
Ada KTT ASEAN di Jakarta, Pameran Apkasi Otonomi Expo 2023 Pindah ke ICE BSD
PBB Dukung Penuh Inisiatif Keketuaan ASEAN Selesaikan Krisis Myanmar
Penari Onframe Dance Management Meriahkan Gala Dinner KTT ASEAN
Polri Siaga Ancaman Siber Jelang KTT ke-43 ASEAN
Lindungi Pekerja Migran, Deklarasi ASEAN Jangan Hanya Jadi Komitmen
Wujudkan Konektivitas ASEAN, Ini Tantangan yang Dihadapi IMT-GT Ke Depan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap