visitaaponce.com

Mantan CEO Starbucks, Howard Schultz, Mundur dari Dewan Direksi

Mantan CEO Starbucks, Howard Schultz, Mundur dari Dewan Direksi
Howard Schultz segera mengundurkan diri dari dewan direksi Starbucks, sebagai bagian transisi.(AFP)

STARBUCKS mengumumkan mantan chief executive officer (CEO) Howard Schultz akan segera mengundurkan diri dari dewan direksi perusahaan. Langkah itu sebagai bagian dari rencana transisi yang telah disiapkan.

Schultz, yang mengakhiri masa jabatannya sebagai CEO untuk ketiga kalinya pada Maret, berperan besar dalam mengubah merek ini dari sebuah kedai kopi kecil menjadi jaringan internasional yang dikenal di seluruh dunia selama beberapa dekade.

Dalam pernyataannya, pemimpin Starbucks yang telah lama berdedikasi ini menyatakan, "Saya sangat bersemangat untuk mendukung generasi pemimpin berikutnya dalam membawa Starbucks ke masa depan, sebagai seorang pelanggan, pendukung, dan advokat, dalam peran saya sebagai Ketua Emeritus."

Baca juga: Inditex Berhasil Raup Untung di Semester I 2023

Pada 2017, Schultz mengundurkan diri dari jabatan CEO setelah masa jabatan keduanya, kemudian memberikan kendali perusahaan kepada Kevin Johnson. Dia kemudian mengumumkan pensiun dari perusahaan dan sempat mengkaji kemungkinan untuk mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat.

Ketika Johnson mengundurkan diri tahun 2022 setelah lima tahun memimpin, Schultz kembali ke perusahaan sebagai CEO interim, sebelum akhirnya posisi ini diambil alih Laxman Narasimhan Maret tahun ini.

Baca juga: Tokoh-Tokoh Palestina Kecam Abbas atas Peristiwa Holocaust

Starbucks juga mengumumkan Wei Zhang, yang sebelumnya menjabat sebagai penasihat senior untuk Alibaba Group, akan resmi menjadi anggota dewan direksi mulai 1 Oktober 2023.

Belakangan ini, Starbucks mendapat sorotan tajam terkait pendekatannya yang berkonfrontasi terhadap serikat pekerja, dengan Schultz membela perusahaan terhadap tuduhan pelanggaran hukum ketenagakerjaan AS dalam menanggapi kampanye serikat pekerja.

Perusahaan ini, yang berbasis di Seattle, saat ini telah mengoperasikan lebih dari 36.000 toko di 86 pasar di seluruh dunia, seperti yang diumumkan oleh perusahaan. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat