visitaaponce.com

Dari Politik hingga Sinema Mantan Kanselir Austria Sebastian Kurz Kembali jadi Pusat Perhatian

Dari Politik hingga Sinema: Mantan Kanselir Austria Sebastian Kurz Kembali jadi Pusat Perhatian
Mantan Kanselir Austria, Sebastian Kurz(JOE KLAMAR / AFP )

Mantan Kanselir Austria Sebastian Kurz yang akan diadili karena diduga memberikan kesaksian palsu,  baru-baru ini kembali menjadi pusat perhatian dengan beberapa film tentang dirinya yang dirilis sekaligus.

Perilisan film-film tersebut, termasuk dua film biografi yang menarik, telah memicu  kembali perdebatan tentang potensi kembalinya ia ke dunia politik, setelahmengundurkan diri sebagai kanselir pada tahun 2021 di tengah berbagai tuduhan korupsi.

Kurz, 37, telah berulang kali membantah tuduhan tersebut saat terbang keliling dunia sebagai konsultan strategi internasional, dan mengunggah foto bersama pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di media sosial.

“Dia seperti tokoh operet ala Hollywood, dengan mitos kuat yang mengelilinginya,” kata analis politik Thomas Hofer kepada AFP.

Memengaruhi narasi

Film dokumenter kritis yang telah lama ditunggu-tunggu berjudul Projekt Ballhausplatz ditayangkan perdana pada pertengahan September lalu. Film itu menggambarkan naik turunnya karir Kurz di kancah politik.

Judul tersebut mengacu pada rencana Kurz untuk mengambil alih kekuasaan, yang berpuncak saat dirinya menjadi kanselir pada tahun 2017 di usia 31 tahun.

Film biografi lainnya yang memuji dia adalah "Kurz -- The Movie" juga dirilis pada waktu yang hampir bersamaan. Poster film itu memperlihatkan mantan pemimpin Austria tersebut dalam setelan jas gelap yang diterangi cahaya keemasan.

Film itu kabarnya laku keras karena tiket diduga sengaja diborong, namun pihak produser menyanggah kabar tersebut.  Sejumlah orang yang diwawancarai juga menyatakan telah ditipu untuk berpartisipasi dalam film tersebut.

Film ketiga berjudul "Kurz -- The Truth" karya sutradara kontroversial Jakov Sedlar juga menggambarkan Kurz sebagai orang yang suci.

Untyuk film pertamanya, Kurz menolak diwawancara karena menganggap film tersebut tidak objektif,  tapi dia bersedia wawancara untuk dua film terakhir yang memuji dirinya.

“Kurz mempunyai kebiasaan hanya menerbitkan buku atau film yang disukainya, untuk mempengaruhi narasi tentang dirinya," kata analis Hofer.

Film-film tersebut tentu saja mendapat liputan media lokal yang luas, termasuk spekulasi kembalinya Kurz ke dunia politik.

“Dalam tiga sampai lima tahun setelah dibebaskan dari semua tuduhan hukum, dia bisa merencanakan kepulangannya dengan baik,” kata Hofer.

Namun, Analis politik Peter Filzmaier mengatakan Kurz  sebagai politikus yang tidak punya visi. “Hampir tidak ada warisan politiknya yang bertahan lama, karena ia hampir tidak memiliki visi tentang bagaimana membentuk masyarakat Austria. Ia lebih mementingkan kekuasaan,” kata Filzmaier. (AFP/M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat