visitaaponce.com

Piala Eropa 2024 Dinilai Makin Kompetitif

Piala Eropa 2024 Dinilai Makin Kompetitif
Gelandang Georgia Khvicha Kvaratskhelia salah satu pemain yang bersinar di Piala Eropa 2024(dok:AFP)

Babak penyisihan grup Piala Eropa 2024, telah terakhir. Dari 24 tim peserta, kini terjaring 16 tim untuk bertarung di fase knockout (sistem gugur). Sebanyak 12 tim merupakan juara dan runner up di masing-masing grup, sementara sisanya merupakan empat tim peringkat tiga terbaik.

Berdasarkan analisis UEFA, Federasi Sepak Bola Eropa, turnamen kali ini dinilai makin kompetitif. Kekuatan tim kian merata. Pertandingan selama babak penyisihan juga sangat menegangkan.

Di antara mereka yang bersuka ria lolos ke babak 16 besar adalah Georgia, yang merupakan debutan di turnamen ini. Kemenangan 2-0 atas Portugal di matchday ketiga, membuat para penggemar Khvicha Kvaratskhelia dkk berpesta merayakan lolosnya Georgia pertama kali ke babak sistem gugur di turnamen bergengsi ini.

Baca juga : Griezmann: Melawan Austria Penting untuk Tentukan Nasib Prancis

Georgia lolos sebagai tim peringkat ketiga terbaik bersama Slovenia yang juga untuk pertama kalinya merasakan lolos ke fase knockout. Sementara tim lainnya adalah Belanda dan Slovenia.

Tim lainnya yang juga menjadi sorotan adalah Rumania yang kembali untuk pertama kalinya tampil di turnamen ini sejak 2000. Tergabung bersama Belgia, Ukraina, dan Slovakia, tim besutan Edward Iordanescu keluar sebagai juara Grup E.

Selain Rumania dan Georgia, tim lainnya yang juga menyita perhatian pengamat sepak bola adalah Austria. Mereka menjungkirkan banyak prediksi dengan menjadi pemuncak klasemen Grup D yang disebut-sebut sebagai grup neraka lantaran dihuni tim-tim elite Eropa ; Belanda, Prancis dan Polandia.

Baca juga : Portugal vs Georgia: UEFA Perketat Keamanan Hindari Penggemar Ronaldo Masuk ke Lapangan

Peluang baru

Hasil di babak penyisihan tersebut menggambarkan bagaimana susunan 24 tim yang diperkenalkan pada edisi Piala Eropa 2016, telah meningkatkan variasi tim yang bersaing di level teratas, sekaligus mempertahankan tingkat daya saing yang tinggi.

Pada 2016, Wales mencapai semifinal dan debutan Islandia tidak hanya lolos dari grup, tetapi juga mengejutkan tim besar sekelas Inggris di babak 16 besar. Tim tetangga mereka dari Nordik, Denmark, kemudian juga mencapai empat besar di Piala Eropa 2020.

Baca juga : Slovakia Vs Rumania: Saling Berebut Tiket 16 Besar

Sistem dengan 24 kontestan ini juga memberi peluang bagi tim peringkat ketiga untuk lolos ke babak sistem gugur. Itu artinya memberikan peluang lebih besar bagi negara-negara yang kurang diunggulkan untuk melangkah lebih jauh di turnamen ini.

Di Piala Eropa 2020, 23 dari 24 tim masih berpeluang di pertandingan terakhir grup mereka, sementara tahun ini hanya Polandia yang tersingkir sebelum menuju Matchday 3.

Penampilan Georgia dan Slovenia di babak 16 besar Piala Eropa 2024 adalah momen bersejarah bagi negara-negara sepak bola yang secara tradisional kurang begitu diperhitungkan, namun juga menjadi contoh meningkatnya daya saing di turnamen ini.

Baca juga : UEFA Tegaskan Tingkatkan Keamanan Euro 2024 Gara-Gara Insiden Cristiano Ronaldo

Hal itu juga tercermin dari semakin ketatnya setiap pertandingan. Margin rata-rata kemenangan di Piala Eropa 2024 sejauh ini hanya 1,03 gol, terendah sejak 1992 dan jauh di bawah rata-rata margin kemenangan 1,46 yang terlihat di Piala Eropa edisi 2008. Artinya, tidak ada tim yang menjadi lumbung gol bagi tim lawan. (M-3)

 

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat