visitaaponce.com

Menghancurkan Jaring Laba-Laba Hamas, PR Terberat Israel

Menghancurkan Jaring Laba-Laba Hamas, PR Terberat Israel
Seorang personel militer Israel menyusun amunisi di perbatasan antara 'Negeri Zionis' itu dengan Jalur Gaza.(AFP/JACK GUEZ)

MILITER Israel memulai fase baru dengan menargetkan terowongan dan struktur komando kelompok militan Hamas di Jalur Gaza bagian utara. Operasi ini mungkin memerlukan waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan.

Pasukan Israel telah menggempur Jalur Gaza dari udara dan menggunakan pasukan darat untuk membagi wilayah pesisir itu menjadi dua, selatan dan utara.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyetujui rencana operasional lebih lanjut untuk aksi militer di Kota Gaza dan Jalur Gaza utara. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menolak mengomentari rinciannya.

Lima sumber keamanan Israel mengatakan untuk menemukan dan menonaktifkan jaringan terowongan luas yang berada di bawah wilayah utara Jalur Gaza akan menjadi bagian mendasar dari fase serangan baru. Tetapi operasi ini membutuhkan waktu sangat lama.

Baca juga: AS Enggan Dukung Israel Duduki Gaza

Tank-tank Israel bergerak menuju jantung Kota Gaza menghadapi perlawanan sengit dari pejuang Hamas yang menggunakan jaringan terowongan untuk melancarkan penyergapan, kata dua sumber di Hamas dan kelompok militan Jihad Islam yang terpisah.

Seorang pejuang muncul dari salah satu terowongan, menembakkan granat berpeluncur roket dan kemudian menghilang, hanya untuk muncul di pintu masuk terowongan lain dan menyerang lagi, kata sumber-sumber Palestina.

Kepala Juru Bicara Militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan korps teknik tempur Israel menggunakan alat peledak untuk menghancurkan terowongan dan operasi telah menghancurkan lebih dari 100 terowongan.

Baca juga: Presiden Iran akan Hadiri Pertemuan Puncak OKI di Saudi mengenai Gaza

Avi Melamed, mantan pejabat intelijen Israel dan perunding selama intifada pertama dan kedua yang terjadi pada akhir 1980-an dan awal 2000-an, mengatakan pasukan IDF sedang menyusun rencana terstruktur untuk menemukan terowongan, menghancurkan lokasi peluncuran roket, dan membunuh komandan Hamas.

“Ini tentang menghilangkan tulang punggung militer. Sangat masuk akal untuk mengatakan bahwa kami sedang mempertimbangkan sesuatu yang mungkin memakan waktu berbulan-bulan,” katanya.

Hamas, yang menguasai wilayah pesisir tersebut sejak 2007, telah membangun kota terowongan yang membentang di bawah Jalur Gaza sepanjang ratusan kilometer, dengan kedalaman hingga 80 meter di beberapa bagian. Seorang sandera yang ditahan di jaringan tersebut sebelum dibebaskan oleh Hamas bulan lalu menggambarkannya sebagai jaring laba-laba.

Militer Israel mengatakan banyak terowongan, pusat komando dan peluncur roket Hamas berada di bawah sekolah, rumah sakit dan lembaga kemanusiaan di Gaza utara, termasuk rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza, yang terbesar di wilayah tersebut.

Meskipun ada seruan dari Washington untuk jeda kemanusiaan, sumber keamanan Israel mengatakan kehadiran pasukan di lapangan di dalam Kota Gaza membuat penghentian permusuhan sementara menjadi berisiko dan tidak mungkin terjadi pada tahap ini.

Israel maupun Hamas menolak tekanan internasional untuk melakukan gencatan senjata. Israel mengatakan sandera yang ditahan oleh Hamas harus dibebaskan terlebih dahulu.

Sebaliknya, Hamas menegaskan pihaknya tidak akan membebaskan mereka atau menghentikan pertempuran saat Jalur Gaza sedang diserang. Berapa lama Washington mempertahankan dukungannya terhadap operasi tersebut dapat menentukan seberapa besar kebebasan bertindak yang dimiliki Israel.

Para pemimpin Israel bersikeras mereka tidak bekerja sesuai dengan waktu diplomatis, kata Benny Gantz, mantan menteri pertahanan yang sekarang berada di kabinet perang Netanyahu.

Hamas diperkirakan memiliki kekuatan antara 20 ribu dan 30 ribu pejuang, menurut kepada sumber-sumber keamanan Israel. Hagari mengatakan Israel berusaha menargetkan komandan lapangan Hamas untuk melemahkan kemampuan Hamas dalam melakukan serangan balasan.

Hamas belum melaporkan berapa banyak pejuang yang terbunuh namun pemakaman beberapa pemimpin politik dan militer telah dilakukan. Di antara yang paling penting adalah Ayman Nofal, anggota dewan tinggi militer sayap bersenjata Hamas.

Mayor Jenderal Yaron Finkelman, kepala Komando Selatan IDF, mengatakan puluhan komandan Hamas telah terbunuh, tanpa memberikan rincian spesifik.

Sekitar 348 tentara Israel juga telah terbunuh sejak 7 Oktober, menurut data IDF. 

“Ini adalah perang yang kompleks dan sulit, dan sayangnya, hal ini memerlukan biaya,” kata Finkelman.

Israel melancarkan serangan udara dan darat terhadap Hamas setelah kelompok pejuang Palestina itu melakukan gempuran kilat mematikan di Israel selatan bulan lalu, menewaskan sekitar 1.400 orang dan menyandera lebih dari 230 lainnya.

Pengeboman Israel di Jalur Gaza sebagai pembalasan telah menewaskan setidaknya 10.328 orang, termasuk 4.237 anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. (CNA/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat