Tanggapan Amerika Serikat atas Pasukan Israel Masuki Rumah Sakit Gaza
![Tanggapan Amerika Serikat atas Pasukan Israel Masuki Rumah Sakit Gaza](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/55d2f987e9f5a4b19e353f87683fbd41.jpg)
PASUKAN Israel menggerebek rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, Palestina, pada Rabu (15/11). Mereka menargetkan dugaan pusat komando Hamas dalam terowongan di bawah ribuan pasien dan warga sipil yang mencari perlindungan dari pertempuran sengit.
Operasi di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza memunculkan kekhawatiran yang meningkat selama berminggu-minggu terhadap orang-orang yang terjebak di dalamnya dengan kondisi yang suram. Langkah itu menandai tujuan utama Israel untuk menghancurkan Hamas.
Lusinan tentara Israel, beberapa di antara mereka mengenakan masker dan menembak ke udara, memerintahkan para pemuda untuk menyerah. Ini dikatakan seorang jurnalis yang menghubungi AFP. Ketika itu tentara melaporkan bahwa mereka melakukan operasi yang presisi dan tepat sasaran di fasilitas tersebut.
Baca juga: Israel Tambah Anggaran untuk Genosida di Palestina
Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza meminta komunitas internasional dan PBB untuk segera melakukan intervensi dan segera menghentikan operasi penyerbuan Israel. Dia mengatakan bahwa di antara ribuan orang yang berada di dalam rumah sakit tersebut terdapat 650 orang sakit dan ribuan orang terluka.
Gedung Putih menegaskan kembali keprihatinannya terhadap keselamatan warga sipil tak lama setelah penggerebekan dimulai. "Kami tidak mendukung serangan udara terhadap rumah sakit dan kami tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional.
Baca juga: Amerika Serikat Umumkan Sanksi Tahap Ketiga untuk Hamas
Pejabat tersebut menambahkan bahwa seharusnya tidak ada situasi, "Orang-orang yang tidak bersalah, orang-orang yang tidak berdaya, orang-orang sakit yang berusaha mendapatkan perawatan medis yang layak mereka dapatkan terjebak dalam baku tembak." Sebelumnya, Gedung Putih mengatakan bahwa sumber-sumber intelijen AS menguatkan klaim Israel bahwa Hamas dan kelompok militan Palestina lain, Jihad Islam, telah membangun pusat komando dan kendali operasional di bawah Al-Shifa.
Hamas, yang telah berulang kali membantah klaim tersebut, mengatakan Presiden AS Joe Biden sepenuhnya bertanggung jawab atas serangan tersebut dan menuduh pemerintahannya memberi Israel lampu hijau untuk melakukan lebih banyak pembantaian terhadap warga sipil.
Mengutip kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, badan kemanusiaan PBB OCHA mengatakan 40 pasien meninggal di Al-Shifa pada Selasa. Direktur rumah sakit Abu Salmiya mengatakan 179 jenazah telah dikebumikan di kuburan massal di dalam kompleks tersebut. (Z-2)
Terkini Lainnya
Tidak Ada Tempat Aman Bagi Hampir 2 Juta Pengungsian di Gaza
PM Baru Inggris Keir Starmer Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka
Serangan Israel di Sekolah PBB Menewaskan 16 Orang
Serangan Udara Israel Hantam Sekolah di Jalur Gaza, 16 Orang Tewas
Hamas Setujui Usulan Pembebasan Sandera Israel
Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki
12 Mantan Pejabat AS Sebut Kebijakan Biden di Gaza sebagai Kegagalan
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap