visitaaponce.com

Pejuangnya Tewas, Hizbullah Libanon Intensifkan Serangan ke Israel

Pejuangnya Tewas, Hizbullah Libanon Intensifkan Serangan ke Israel
Seorang pelayat terbaring di peti mati Abbas Raad, putra ketua blok parlemen Hizbullah Mohammed Raad, yang terbunuh di Libanon selatan.(AFP/Mahmoud Zayyat.)

KELOMPOK Hizbullah yang didukung Iran pada Kamis (23/11) meningkatkan serangannya terhadap Israel dari Libanon selatan. Di daerah itu, pengeboman Israel menewaskan tujuh pejuangnya, termasuk anggota unit elite Hizbullah.

Sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober, perbatasan antara Libanon dan Israel menyaksikan peningkatan baku tembak, terutama yang melibatkan Israel dan gerakan Hizbullah yang didukung Iran, serta kelompok-kelompok Palestina. Bentrokan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan terjadi peperangan lebih luas.

Hizbullah mengatakan pihaknya melakukan lebih dari 20 serangan terhadap posisi militer Israel dan mengklaim telah menimbulkan korban jiwa. Dalam salah satu serangan, dikatakan pihaknya menembakkan 48 roket Katyusha ke pangkalan militer di Ein Zeitim, dekat kota Safed di Israel utara, sekitar 10 kilometer (enam mil) dari perbatasan.

Baca juga: Siapa Yahudi Haredi Neturei Karta yang Bela Palestina?

Serangan tersebut, yang menggunakan rudal tugas berat Burkan, menandai serangan roket terbesar yang ditembakkan kelompok yang didukung Iran tersebut sejak kekerasan pecah bulan lalu. Tentara Israel mengatakan bahwa, sebagai respons terhadap tembakan ke arah Israel, helikopter dan jet tempurnya telah menyerang, "Infrastruktur teroris," milik Hizbullah serta lokasi peluncuran roket.

Kantor Berita Nasional resmi Libanon mengatakan tentara Israel telah menembaki beberapa lokasi di Libanon selatan sebagai tanggapan. Hizbullah mengatakan mereka telah bertindak untuk mendukung Hamas sejak serangan gerakan Islam Palestina pada 7 Oktober terhadap Israel, yang menurut para pejabat Israel menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera.

Baca juga: Komentar Islamofobia, Mantan Pejabat Keamanan Nasional AS Ditangkap

Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan serangan balasannya melalui udara dan darat di Jalur Gaza telah menewaskan hampir 15.000 orang. Ribuan di antara korban tewas ialah anak-anak, menurut pemerintah Hamas di wilayah Palestina.

Kemenangan besar

Baku tembak pada Kamis terjadi ketika Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian bertemu dengan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Dalam suatu pernyataan, Hizbullah mengatakan Amir-Abdollahian dan Nasrallah, "Meninjau perkembangan terkini di Palestina, Libanon, dan wilayah tersebut, dan upaya yang dilakukan untuk mengakhiri agresi Israel terhadap Jalur Gaza."

Baca juga: Dua Orang Tewas dalam Serangan Israel di Suriah

Amir-Abdollahian, yang pada Rabu memperingatkan bahwa perang bisa menjadi tidak terkendali, meninggalkan Beirut menuju Doha setelah pertemuan mereka, kantor berita Iran Nour melaporkan. Iran, yang mendukung Hamas dan Hizbullah, merayakan serangan 7 Oktober tetapi membantah terlibat langsung.

Kekerasan antara Israel dan Hizbullah telah merenggut sedikitnya 109 nyawa di Libanon. Sebagian besar dari mereka ialah pejuang Hizbullah, tetapi juga setidaknya 14 warga sipil, termasuk tiga jurnalis, menurut hitungan AFP. Enam tentara Israel dan tiga warga sipil telah tewas di pihak Israel, menurut pihak berwenang.

Baca juga: Hizbullah: Putra Anggota Senior Parlemen Tewas akibat Serangan Israel

Hizbullah mengadakan pemakaman pada Kamis untuk para militan yang terbunuh di Libanon selatan, termasuk putra seorang anggota parlemen. Abbas Raad, putra anggota parlemen Hizbullah Mohamed Raad, tewas bersama empat lainnya dalam serangan Israel di satu rumah di desa Beit Yahoun pada Rabu malam, kata seorang sumber yang dekat dengan keluarga tersebut kepada AFP, yang meminta tidak disebutkan namanya.

Dua pemimpin pasukan elite Hizbullah Al-Radwan termasuk di antara lima orang yang tewas, menurut sumber yang dekat dengan kelompok tersebut. Dua pejuang lagi kemudian diumumkan tewas oleh Hizbullah.

Israel dan Hamas pada Rabu menyetujui gencatan senjata selama empat hari dan pertukaran sandera dan tahanan yang diperkirakan dimulai pada Jumat (24/11). Di Teheran, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan Israel telah gagal mencapai tujuan perangnya dan, "Rakyat Palestina serta perlawanannya meraih kemenangan besar," kantor berita resmi IRNA melaporkan. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat