Hizbullah Putra Anggota Senior Parlemen Tewas akibat Serangan Israel
GERAKAN Hizbullah Libanon yang didukung Iran mengatakan pada Kamis (23/11) bahwa lima pejuangnya, termasuk putra seorang anggota parlemen senior, tewas di tengah bentrokan pada perbatasan Israel-Libanon sejak perang Israel-Hamas dimulai.
Abbas Raad, putra ketua blok parlemen Hizbullah Mohammed Raad, "Menjadi syahid dalam perjalanan menuju Jerusalem," kata kelompok itu dalam satu pernyataan. Ini ungkapan yang mereka gunakan untuk mengumumkan kematian anggotanya akibat tembakan Israel sejak perang dimulai pada 7 Oktober.
Mereka mengeluarkan pernyataan terpisah dengan identitas dan foto empat pejuang lain yang juga tewas. Seorang sumber yang dekat dengan keluarga tersebut, yang meminta tidak disebutkan namanya karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media, mengatakan kepada AFP bahwa Abbas Raad terbunuh bersama sejumlah anggota lain Hizbullah dalam serangan Israel pada Rabu (22/11) di satu rumah, Beit Yahun, Libanon selatan.
Baca juga: Anak-Anak Israel Nyanyikan Lagu Pemusnahan Semua Orang Gaza
Kantor Berita Nasional resmi Libanon mengatakan pada Rabu, "Serangan udara yang dilancarkan oleh musuh Israel terhadap satu rumah di Beit Yahun menewaskan empat orang." Namun kabar itu tidak mengidentifikasi para korban.
Sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober, perbatasan antara Libanon dan Israel menyaksikan peningkatan baku tembak, terutama antara Israel dan gerakan Muslim Syiah Hizbullah, tetapi juga kelompok Palestina, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih luas. Tentara Israel mengatakan dalam pernyataan Rabu malam bahwa mereka telah menyerang sejumlah sasaran Hizbullah dan sumber tembakan dari Libanon, termasuk, "Sel teroris," dan infrastruktur Hizbullah.
Baca juga: Dunia Sambut Baik Kesepakatan Penyanderaan Gaza
Sejak bentrokan lintas batas dimulai, 107 orang tewas di pihak Libanon, menurut penghitungan AFP. Setidaknya 75 orang ialah pejuang Hizbullah, tetapi jumlah korban juga termasuk sedikitnya 14 warga sipil, tiga di antaranya jurnalis. Tujuh pejuang Hizbullah juga tewas di Suriah.
Di pihak Israel, enam tentara dan tiga warga sipil tewas, menurut pihak berwenang. Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah gencatan senjata empat hari di Gaza diumumkan antara Israel dan Hamas, sekutu Hizbullah.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, yang mengunjungi Beirut pada Rabu memperingatkan dalam wawancara bahwa jika gencatan senjata Hamas-Israel dimulai tetapi, "Tidak berlanjut, kondisi di wilayah tersebut tidak akan tetap sama seperti sebelum gencatan senjata. Cakupan perang akan meluas." (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Lufthansa Menangguhkan Penerbangan Malam ke dan dari Libanon
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant Ancam Libanon dengan Kemungkinan Perang
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin: Diplomasi Diperlukan untuk Hindari Perang Israel-Hizbullah
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Kanada Bersiap Evakuasi Warganya dari Libanon, jika Perang Skala Penuh Pecah
Pilpres Iran Tanpa Pemenang
Iran Nyatakan Israel Pecundang Terbesar Jika Perangi Hizbullah
Houthi Luncurkan Rudal ke Kapal Dagang di Teluk Aden
6 Kandidat Siap Bertarung dalam Pemilihan Presiden Iran
Intelijen Iran Tangkap Mata-Mata Israel
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap