Duta Besar Korea Utara Muncul di PBB untuk Bela Peluncuran Satelit Mata-Mata
![Duta Besar Korea Utara Muncul di PBB untuk Bela Peluncuran Satelit Mata-Mata](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/e828f0b2f8a3a64ade82369208e76d4b.jpg)
DUTA Besar Korea Utara membuat penampilan langka di Dewan Keamanan PBB pada hari Senin untuk membela peluncuran satelit mata-mata oleh negaranya. Sementara pemimpin Kim Jong Un memeriksa gambar termasuk Gedung Putih dan Pentagon.
Kekuatan Barat, Jepang, dan Korea Selatan mengatakan Korea Utara melanggar resolusi Dewan Keamanan dengan meluncurkan satelit tersebut minggu lalu.
Negara totaliter ini mengatakan mata baru di langit telah memberikan gambar dari situs militer utama AS dan Korea Selatan, serta foto ibu kota Italia, Roma.
Baca juga: Kim Jong Un Memeriksa Foto Satelit Wilayah Target Korea Selatan, Termasuk Pangkalan Militer AS
Pada Senin, gambar dengan "detail" dari Gedung Putih dan Pentagon di Washington diambil, menurut agensi berita KCNA yang dikelola negara, yang mengatakan Kim meninjau foto-foto tersebut. Dia juga menghitung beberapa kapal induk di pangkalan militer dan galangan kapal di negara bagian tetangga Virginia, demikian laporan itu.
Di Dewan Keamanan, Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Kim Song, mengeluh negara lain tidak menghadapi pembatasan pada satelit."Tidak ada negara lain di dunia yang berada dalam lingkungan keamanan sekritis seperti DPRK," kata Kim, menggunakan nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Baca juga: Usai Gagal Dua Kali, dengan Bantuan Rusia, Satelit Mata-Mata Korut Capai Orbit
"Satu pihak yang bermusuhan, Amerika Serikat, mengancam kami dengan senjata nuklir," katanya.
"Ini hak sah bagi DPRK sebagai pihak bermusuhan lain untuk mengembangkan, menguji, membuat, dan memiliki sistem senjata yang setara dengan yang dimiliki atau dikembangkan oleh Amerika Serikat."
Dia mencemooh tuduhan AS bahwa teknologi satelit juga membantu Korea Utara mengasah kapasitas rudalnya, mempertanyakan apakah Amerika Serikat menempatkan satelit ke orbit dengan menggunakan ketapel.
Duta Besar AS, Linda Thomas-Greenfield, menolak klaim Korea Utara bahwa negaranya bertindak dalam pertahanan diri dan mengatakan latihan bersama AS-Korea Selatan adalah "rutin" dan "bersifat defensif."
"Kami dengan sengaja mengurangi risiko dan mengejar transparansi dengan mengumumkan latihan terlebih dahulu termasuk tanggal dan aktivitas, tidak seperti DPRK," katanya, menambahkan latihan tersebut tidak melanggar resolusi Dewan Keamanan.
Badan mata-mata Korea Selatan mengatakan Rusia, yang ingin bantuan di Ukraina, membantu Korea Utara dengan satelit tersebut setelah pertemuan antara Kim dan Presiden Vladimir Putin.
Amerika Serikat mengatakan bulan lalu, Korea Utara telah mengirimkan lebih dari 1.000 kontainer peralatan militer dan amunisi ke Rusia. Rusia dan Tiongkok, sekutu utama Korea Utara, telah mengajukan resolusi, yang ditentang oleh Amerika Serikat, untuk melegakan sanksi terhadap Pyongyang sebagai bagian dari upaya untuk mendorong dialog.
Wakil Tiongkok Geng Shuang menuduh Amerika Serikat "mengintensifkan ketegangan dan konfrontasi" melalui aliansi militernya dengan Korea Selatan.
"Jika DPRK terus merasa terancam, dan kekhawatiran keamanannya yang sah tetap tidak terpecahkan, semenanjung ini tidak akan bisa keluar dari dilema keamanan dan hanya terjebak dalam siklus buruk dari tindakan agresif saling membalas," katanya. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik ke Arah Timur
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Korea Utara Klaim Sukses Uji Coba Rudal dengan Kemampuan Hulu Ledak Ganda
Balon Berisi Sampah dari Korea Utara Terdeteksi Menggandung Parasit
Putin Ancam Korsel untuk Tidak Membantu Pasokan Senjata ke Ukraina
Korea Utara Bangun Tembok di Jalan Perbatasan Korea Selatan
Korea Utara Berencana Meluncurkan Satelit Baru
Satelit Mata-mata Korut Berhasil Hidup dan Bermanuver
Korea Utara Mulai Pertemuan Penting Partai Menjelang Tahun Baru
Kim Jong Un Memeriksa Foto Satelit Wilayah Target Korea Selatan, Termasuk Pangkalan Militer AS
Usai Gagal Dua Kali, dengan Bantuan Rusia, Satelit Mata-Mata Korut Capai Orbit
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap