visitaaponce.com

Para Menteri Jepang Mundur saat PM Fumio Kishida Berjuang di Tengah Skandal Penipuan

Para Menteri Jepang Mundur saat PM Fumio Kishida Berjuang di Tengah Skandal Penipuan
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, di jumpa pers terkait skandal penipuan dan mundurnya para menteri di kabinetnya, di Tokyo, (14/12).(AFP)

PERDANA Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida sedang membenahi pemerintahannya karena skandal korupsi besar di partai yang berkuasa. Hal itu juga memaksa beberapa menteri mengundurkan diri termasuk sekutu dekatnya dan juru bicara pemerintah Hirokazu Matsuno.

Matsuno, yang jabatan resminya adalah Kepala Sekretaris Kabinet, mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Kamis, (14/12) setelah Menteri Ekonomi dan Industri Yasutoshi Nishimura juga mengundurkan diri.

Jiji Press dan media Jepang lainnya mengatakan bahwa Menteri Dalam Negeri Junji Suzuki dan Menteri Pertanian Ichiro Miyashita juga mengundurkan diri dan lima wakil menteri akan diberhentikan.

Baca juga: DPR AS Setujui Penyelidikan Pemakzulan Biden

Para menteri tersebut berasal dari faksi Abe, yang diambil dari nama mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Faksi mending Abe merupakan faksi terbesar dan terkuat dalam Partai Demokratik Liberal (LDP) yang berkuasa.

Jaksa penuntut Jepang telah memulai investigasi kriminal terhadap fraksi tersebut atas tuduhan menerima sekitar 500 juta yen atau US$3,5 juta dalam bentuk penggalangan dana yang hilang dari rekening partai, demikian dilaporkan berbagai media.

"Sehubungan dengan berbagai tuduhan yang dibuat terkait dana politik, yang telah mengguncang kepercayaan publik terhadap politik, dan berbagai tuduhan yang dibuat terkait dana politik saya sendiri, saya telah mengajukan pengunduran diri," ujar Matsuno dalam sebuah konferensi pers.

Dia akan digantikan oleh Yoshimasa Hayashi, yang menjabat sebagai menteri luar negeri hingga bulan September.

Baca juga: Dalam Sehari, 10 Tentara Israel Termasuk Kolonelnya Tewas Lawan Hamas di Gaza

Kishida mengumumkan ia akan merombak pemerintahannya saat ia berjuang untuk mengendalikan dampak dari skandal di dalam partai, yang telah membuat Jepang krisis. Padahal, Jepang hampir tidak pernah mengalami krisis sejak akhir Perang Dunia II.

"Kami akan menangani berbagai masalah seputar dana politik secara langsung. Saya akan memimpin LDP untuk memulihkan kepercayaan publik," katanya kepada para wartawan.

Para penyelidik diperkirakan akan mulai menggeledah kantor-kantor anggota parlemen untuk mencari bukti-bukti paling cepat minggu depan, menurut lembaga penyiaran NTV, dan memeriksa apakah faksi-faksi LDP lainnya terlibat, menurut laporan-laporan tersebut.

"Keraguan publik ada di sekitar saya terkait dana politik, yang menyebabkan ketidakpercayaan pada pemerintah. Karena penyelidikan sedang berlangsung, saya pikir saya ingin meluruskannya,” kata Nishimura.

Sejak berita tentang skandal terbaru ini mencuat beberapa minggu yang lalu, dukungan publik terhadap Kishida turun menjadi sekitar 23 persen, terendah sejak ia mulai menjabat pada Oktober 2021, menurut sebuah jajak pendapat baru-baru ini oleh lembaga penyiaran nasional NHK.

(Aljazeera/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat