visitaaponce.com

Kekeringan di Terusan Panama Sebabkan Kerugian Rp11 T

Kekeringan di Terusan Panama Sebabkan Kerugian Rp11 T
Terusan Panama.(AFP/MARTIN BERNETTI )

KEKERINGAN parah sejak tahun lalu memaksa otoritas mengurangi hingga sepertiga jumlah kapal yang melintasi Terusan Panama. Rute ini salah satu jalur perdagangan paling penting dunia.

Upaya pengurangan kembali jumlah kapal yang melintas di Terusan Panama yang diumumkan oleh otoritas di Panama pada Rabu (24/1). Direktur Terusan Panama, Ricaurte Vasquez, saat ini memperkirakan penurunan muka air akan menimbulkan beban biaya US$500 juta dollar AS hingga 700 juta atau sekitar Rp7,8 hingga 11 triliun pada 2024.

Kerugian itu lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang hanya US$200 juta atau Rp3,15 triliun. Kekeringan semacam ini adalah isu global. Hal ini terjadi juga di sungai Mississippi, sungai Rhine, Amazon, dan Yangtze, secara umum semua rute hujan di seluruh dunia terdampak.

Baca juga: Penurunan Volume Lalu Lintas di Terusan Suez Capai 42 Persen Akibat Serangan Houthi

"Dan tentu saja, seperti yang sudah kami katakan dalam beberapa tahun ini, Terusan Panama mengalami kerugian fundamental, dank arena ini merupakan satu-satunya rute perdagangan global di dunia yang dioperasikan di perairan tawar,” kata Vasquez.

Salah satu kekeringan paling parah yang pernah terjadi, menghantam negara di Amerika Tengah ini, dan menyebabkan kekacauan di rute maritim sepanjang 80 kilometer tersebut. Dengan dampak lanjutan kemacetan arus pelayaran dan menimbulkan keraguan terhadap kemampuan kanal ini melayani pelayaran internasional.

Pekan lalu, Vasquez mengatakan bahwa otoritas pengelola terusan akan mengurangi penyeberangan kapal harian menjadi 24, turun dari 38 pada tahun lalu.

Vasquez mengatakan penyeberangan 24 kapal dapat bertahan hingga April atau hingga awal musim hujan selanjutnya.

Baca juga: Terusan Panama Dilanda Kekeringan

Otoritas Terusan Panama mengaitkan kekeringan ini dengan fenomena cuaca El Nino dan perubahan iklim. Penting bagi Panama untuk menemukan sumber mata air baru baik untuk operasional terusan maupun konsumsi manusia.

Danau yang menjadi sumber air bagi terusan ini sekaligus juga menyediakan air bersih bagi lebih dari 50% populasi negara ini yang mencapai lebih dari 4 juta orang.

“Kekeringan adalah isu global, seluruh jalur pelayaran air tawar terdampak,” tambah Vasquez.

Ilya Espino de Marotta, deputi administrator Terusan Panama mengatakan, pihaknya terpaksa menurunkan jumlah kapal yang menyeberang menjadi untuk menjamin kedalaman air tetap di angka 13,4 meter. Pembatasan penyeberangan kapal ini akan diberlakukan hingga Mei. (Voa/Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat