visitaaponce.com

Rivalitas Dua Perempuan Tangguh dalam Pemilu Meksiko

Rivalitas Dua Perempuan Tangguh dalam Pemilu Meksiko
Dua perempuan kandidat Presiden Meksiko, Xochitl Galvez (kiri) Claudia Sheinbaum.(Rodrigo Oropeza and CLAUDIO CRUZ / AFP)

Kampanye Pemilu di Meksiko secara resmi dimulai pada  Jumat (1/3). Pemilu tahun ini kemungkinan akan menghasilkan presiden perempuan pertama di Meksiko, sebuah titik balik bagi sebuah negara dengan tradisi panjang budaya maskulin.

Mantan Wali Kota Mexico City, Claudia Sheinbaum, sekutu dekat Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang dikenal dengan inisial AMLO, mewakili partai berkuasa Morena.

Survei opini publik menunjukkan ilmuwan berusia 61 tahun ini unggul signifikan dengan dukungan 63%, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh perusahaan riset Oraculus. Saingan utamanya Xochitl Galvez, kandidat koalisi oposisi berusia 61 tahun, mendapat 31% dukungan, sementara Jorge Alvarez, 38, dari partai Gerakan Warga berada di urutan ketiga dengan hanya mendapat dukungan 5%.

Baca juga : Pakar : Keberadaan Oposisi Cegah Politik Kartel

"Sheinbaum berada dalam posisi yang sangat kuat, dengan keunggulan signifikan dalam jajak pendapat dibandingkan Galvez," kata analis Michael Shifter dari lembaga pemikir Dialog Inter-Amerika di Washington kepada AFP.

“Meskipun tidak ada yang mustahil dalam politik, dengan waktu tersisa tiga bulan lagi sebelum pemilu, sangat kecil kemungkinannya bahwa Galvez akan mampu mendapatkan cukup dukungan untuk menjadikannya persaingan yang kompetitif. AMLO terlalu populer, dan pemerintah serta mesin partai terlalu tangguh," tambahnya.

Sheinbaum adalah pendukung setia dan orang kepercayaan Lopez Obrador, seorang populis sayap kiri yang mendapat dukungan kepercayaan hampir 70% menurut Oraculus, tetapi diwajibkan oleh konstitusi untuk meninggalkan jabatannya setelah satu masa jabatan.

Baca juga : Kontrol Sosial Melemah, Kasus Pembegalan Kerap Terjadi Siang Hari

Sheinbaum, cucu dari migran Yahudi asal Bulgaria dan Lituania, telah berjanji untuk melanjutkan agenda kebijakan Lopez Obrador.

Dia dijadwalkan berpidato di depan para pendukungnya pada Jumat sore ini di alun-alun Mexico City, jantung kota yang dia pimpin dari 2018 hingga tahun lalu sebelum dia mengundurkan diri untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Sedangkan Galvez, seorang perempuan pengusaha  berusia 61 tahun yang vokal dan berasal dari masayarakat asli, memilih untuk fokus pada ketidakamanan negaranya. Dia akan berkampanye di kota Fresnillo di negara bagian Zacatecas yang sering dilanda kekerasan dan kriminalitas.

Baca juga : Bandul Politik di Portugal Diprediksi Bergerak ke Kanan

Dia mengatakan bahwa pemilihan lokasi tersebut adalah untuk mengirimkan pesan harapan kepada seluruh warga Meksiko bahwa kondisi ini akan berakhir. “Karena kita akan menghadapi para penjahat," tegasnya.

Menurut Galvez ini adalah kegagalan pemerintah dalam mengatasi kekerasan yang terus meningkat.

Hampir 450 ribu orang telah dibunuh di seluruh Meksiko sejak pemerintah mengerahkan militer dalam perang melawan narkoba pada 2006, menurut angka resmi. (AFP/M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat