Raja Charles III Tetap Berkomitmen Melayani Meski Diagnosa Kanker
![Raja Charles III Tetap Berkomitmen Melayani Meski Diagnosa Kanker](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/b58f10d8f43591605a6fc5023766ea4a.jpg)
RAJA Charles III mengatakan akan terus melayani "sebaik mungkin" setelah diagnosis kanker. Ia mengaku "tersentuh" oleh harapan orang-orang atas kesehatannya.
Penguasa berusia 75 tahun, yang menjadi raja pada September 2022 setelah kematian ibunya Elizabeth II, dimasukkan untuk operasi kondisi prostat jinak pada Januari, tetapi kemudian didiagnosis menderita kanker yang tidak terkait.
Dia telah menunda semua tugas yang bersifat publik selama menjalani perawatan, tetapi melanjutkan pekerjaan di belakang layar dan telah mengadakan beberapa pertemuan tatap muka.
Baca juga : Pangeran William Muncul Usai Raja Charles III Divonis Kanker
"Dalam beberapa minggu terakhir, saya sangat tersentuh oleh harapan baik dan pemikiran Anda untuk kesehatan saya," katanya dalam pidato yang direkam sebelumnya untuk memperingati peringatan 75 tahun Persemakmuran.
"Sebagai balasannya, saya hanya dapat terus melayani Anda, sebaik mungkin, di seluruh Persemakmuran."
Ratu Camilla, istri Charles yang berusia 76 tahun, dan putra Pangeran William, 41 tahun, telah mengambil sebagian besar tugas keluarga kerajaan selama absennya Charles.
Baca juga : Pangeran Harry ke London Jenguk Raja Charles III yang Divonis Kanker
Istri William, Putri Kate, 42, juga absen dari kehidupan publik sejak menjalani operasi perut pada Januari.
Dalam pidatonya, Charles memuji keragaman Persemakmuran dan mendorong negara-negara anggota untuk bekerja sama mengatasi tantangan iklim dan ekonomi yang dihadapi dunia.
"Walaupun kita mungkin tidak semua memiliki sejarah bersama, kita memiliki ambisi bersama untuk masa depan yang lebih baik - bekerja sama untuk membangun ketahanan dan merespons tantangan global," kata penguasa itu dalam pidato yang direkam di Istana Windsor pada Februari.
"Keragaman kita berarti bahwa tantangan-tantangan ini memengaruhi kita semua secara berbeda dan kita mengalami dampaknya dengan cara yang berbeda," katanya.
Persemakmuran, yang didirikan pada tahun 1949, menjadi rumah bagi sepertiga populasi dunia, dengan sebagian besar dari 56 negara anggotanya adalah bekas koloni Inggris di Afrika, Amerika, dan Asia. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Penobatan Pertama Raja Inggris dalam 70 Tahun Terakhir
Raja Charles Siap Lindungi Semua Agama Rakyatnya
Manfaat Bedah Robotik untuk Mengatasi Kista dan Miom
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Bukan untuk Perang Dunia, Nuklir Aman untuk Terapi Pengobatan Tiroid
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Pakar Ingatkan Masyarakat Rutin Lakukan MCU Sebelum Timbul Gejala Kanker
Hamil dengan Tumor dan Kista, Amankah?
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap