visitaaponce.com

Semprot Benjamin Netanyahu, Emmanuel Macron Tegaskan Pengusiran Warga Jalur Gaza Kejahatan Perang

Semprot Benjamin Netanyahu, Emmanuel Macron Tegaskan Pengusiran Warga Jalur Gaza Kejahatan Perang
Presiden Prancis Emmanuel Macron(AFP/Sameer Al-Doumy)

PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron menegaskan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa pemindahan paksa orang dari Kota Rafah di Jalur Gaza selatan merupakan kejahatan perang.

Macron juga mengulangi penolakannya terhadap operasi militer Israel untuk melawan Hamas di Rafah, tempat sebagian besar penduduk Jalur Gaza berlindung setelah berbulan-bulan pertempuran sengit di wilayah yang terkepung.

Dalam percakapan telepon antara kedua pemimpin tersebut, Minggu (24/3), Macron juga mengecam keras pengumuman Israel tentang penyitaan 800 hektare tanah di Tepi Barat yang diduduki untuk pemukiman baru. 

Baca juga : Macron Minta Gencatan Senjata yang Berlangsung Lama di Gaza, Prancis Bersiap untuk Operasi Kemanusiaan

Para aktivis mengatakan pernyataan Israel bahwa tanah di Lembah Yordan bagian utara sekarang menjadi tanah negara Israel adalah penyitaan terbesar dalam beberapa dekade.

AFP/RONEN ZVULUN--Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

Dalam panggilan telepon tersebut, Macron mengatakan kepada Netanyahu bahwa dia bermaksud membawa rancangan resolusi yang diinsiasi negaranya ke Dewan Keamanan PBB. Isinya menyerukan gencatan senjata segera dan abadi.

Baca juga : Ibu Warga Prancis yang Disandera Hamas Mohon kepada Netanyahu

Ia juga mendesak Israel untuk segera membuka seluruh titik penyeberangan ke Jalur Gaza. Rencana serangan darat di Rafah telah menghadapi tekanan internasional yang kuat, dengan peringatan bahwa hal itu akan menyebabkan korban sipil dalam jumlah besar dan memperburuk krisis kemanusiaan.

Namun, Israel bersikeras tindakan itu perlu untuk menghancurkan Hamas. 

Perang di Jalur Gaza dipicu oleh serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober yang mengakibatkan sekitar 1.160 kematian di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Baca juga : Macron Kecam Rencana Israel Usir Warga Palestina ke Kongo

Israel telah berjanji menghancurkan para militan, yang juga menyandera sekitar 250 orang, yang Israel yakini sekitar 130 orang masih berada di Jalur Gaza, termasuk 33 orang diperkirakan tewas.

Pertempuran selama hampir enam bulan telah menewaskan 32.070 orang di Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas. 

Israel menghadapi perlawanan global yang semakin besar terhadap kampanye militernya seiring dengan melonjaknya angka kematian warga sipil Palestina.

Pengepungan Israel yang menyebabkan meluasnya malnutrisi dan kelaparan yang dialami warga Jalur Gaza. (AFP/Z-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat