Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
![Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/df77f53c79bfd955fd775d04a9ca19d1.jpg)
HAMAS mengatakan tidak ada kemajuan dalam perundingan gencatan senjata dengan Israel mengenai perang di Gaza, ketika puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan di Tel Aviv menuntut pemerintah menyelamatkan para tawanan dan mencapai kesepakatan.
Osama Hamdan, seorang pejabat senior Hamas yang berbasis di Libanon, mengatakan, Sabtu, kelompok Palestina masih siap untuk membahas proposal gencatan senjata yang mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir sembilan bulan.
“Sekali lagi, Hamas siap untuk menangani secara positif setiap proposal yang menjamin gencatan senjata permanen, penarikan komprehensif dari Jalur Gaza, dan kesepakatan pertukaran yang serius,” kata Hamdan pada konferensi pers di Beirut.
Baca juga : Pengunjuk Rasa Paris Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Upaya mediator Arab, yang didukung Amerika Serikat, sejauh ini gagal mencapai gencatan senjata dan kedua belah pihak saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut. Hamas mengatakan kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang selamanya dan menyebabkan penarikan penuh Israel dari Gaza.
Israel mengatakan mereka hanya akan menerima jeda sementara dalam pertempuran sampai Hamas, yang menguasai Gaza sejak 2007, “dibasmi”.
Hamdan juga menyalahkan Amerika Serikat yang memberikan tekanan pada Hamas agar menerima persyaratan Israel.
Baca juga : Duduki Patung Liberty, Warga Yahudi New York Tuntut Gencatan Senjata di Gaza
Penyelenggara protes antipemerintah di Tel Aviv memperkirakan 130.000 warga Israel berkumpul di pusat kota pada Sabtu malam menuntut kesepakatan gencatan senjata segera untuk memulangkan para tawanan.
Pada konferensi pers yang diadakan di luar Kementerian Pertahanan, anggota keluarga mereka yang ditahan di Gaza menyampaikan pernyataan kepada massa.
“Jangan biarkan Netanyahu menyabotase kesepakatan itu lagi. Desakan Netanyahu untuk memperpanjang perang menghalangi kami dan orang-orang yang kami cintai,” kata seorang kerabat yang tidak disebutkan namanya.
“Melanjutkan perang berarti membunuh para sandera di tangan pemerintah Israel. Masyarakat memahami bahwa Netanyahu memperpanjang perang karena alasan pribadi – mencapai kesepakatan akan mengarah pada pemilu dini dan mengakhiri pemerintahannya.” (Al Jazeera/Z-3)
Terkini Lainnya
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap