Relokasi Penyintas Pergerakan Tanah di Sukabumi masih Terkatung-katung

WARGA korban bencana pergerakan tanah di Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, belum kunjung
direlokasi. Warga sudah disodori tiga opsi relokasi yang ditawarkan pemerintah.
Kepala Seksi Pelayanan Umum Desa Cijangkar, Deni Rusmayadi, mengatakan
beberapa hari lalu bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta petugas Satpol PP Kecamatan Nyalindung menyambangi warga korban terdampak pergerakan tanah. Tujuannya untuk menginvetarisasi rencana relokasi hunian tetap bagi korban terdampak pergerakan tanah.
"Kedatangan kami pada Senin (13/5) merupakan tindak lanjut pertemuan
sebelumnya di SDN Ciherang dan di kantor Kecamatan Nyalindung yang membahas relokasi bagi hunian tetap korban terdampak pergerakan tanah," katanya, Rabu (15/5).
Baca juga : Diterjang Pergerakan Tanah, Enam Rumah di Sukabumi Dikosongkan
Dia menyebut ada tiga opsi relokasi hunian tetap yang ditawarkan kepada
warga korban terdampak pergerakan tanah. Pertama relokasi ke lahan milik Pemkab Sukabumi di Kampung Pasirsalam, Desa Kertaangsana.
Opsi kedua relokasi secara mandiri bagi warga yang memiliki lahan sendiri. Sementara opsi ketiga yaitu dana siap pakai (DSP) yang merupakan bantuan dari BNPB tahun anggaran 2023. Namun opsi ketiga tidak bisa dilaksanakan karena bantuannya sudah dikembalikan ke kas negara.
"Kami hanya memberikan gambaran penjelasan kepada warga agar tepat memilih opsi relokasi. Sekarang hanya ada dua opsi yang bisa dilaksanakan relokasi ke lahan pemerintah daerah di Kampung Pasirsalam atau melakukan relokasi mandiri.
Baca juga : Sukabumi Minta PVMBG Kaji Retakan Tanah akibat Gempa di Kota Bogor
"Kalau sudah ada kepastian dari warga opsi mana yang dipilih, kami akan
mendata. Kemudian bisa secepatnya diolah," pungkasnya.
Eni Suharni, 52, warga korban terdampak pergerakan tanah, mengaku dari tiga opsi yang ditawarkan, sebetulnya tidak satupun yang jadi pilihannya. Apalagi untuk relokasi mandiri, Erni tak memiliki lahan pribadi yang lain selain yang ditempati saat ini di lokasi terdampak bencana.
"Kalau harus memilih, saya ingin tetap tinggal di sini (Dusun Ciherang). Kalaupun harus direlokasi, saya ingin hunian tetap bisa dibamgun di lahan relokasi eks HGU PTPN VIII di Kampung Baru Cibuluh. Mudah-mudahan pemerintah bisa segera membebaskan lahannya," pungkas Eni.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (DPTR) Kabupaten Sukabumi Asep
Rahmat Mulyana, menjelaskan lokasi pembangunan hunian tetap di lahan eks HGU PTPN VIII Kampung Baru masih menunggu penjelasan dari
Kementerian ATR/BPN.
Asep mengaku Pemkab Sukabumi sudah mengirimkan surat kepada PTPN VIII dan Kementerian ATR/BPN untuk disposisi izin pengadaan tanah. "Izin ini nantinya akan digunakan untuk pembangunan huntap para penyintas terdampak pergerakan tanah," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Sejumlah Titik di Jalan Tol Cipularang Perlu Perbaikan
50 Persen Anggaran Perjalanan Dinas Diblokir, Tunjangan Diharap Tetap Dibayarkan
Dinkes Kota Sukabumi Buka Layanan Cek Kesehatan Gratis, Siap Gandeng Pihak Swasta
Pengembangan Pertanian di Kota Sukabumi Terkendala Alih Fungsi Lahan
Puluhan Bencana Terjadi di Majalengka, Didominasi Tanah Longsor
Kota Bandung Kondusif Pascapilkada, Siap Hadapi Transisi Kepemimpinan
23 Rumah di Tasikmalaya Terdampak Pergerakan Tanah, 2 KK Mengungsi
Ayep Zaki Mengaku tidak Sabar untuk Segera Tingkatkan PAD dan Wujudkan Kota Wakaf
Ribuan Pelajar Tampil di Albinaa Festival 2025, Ambisi yang Bersinar Jadi Prestasi
Pemprov Jawa Barat Targetkan Investasi Rp270 Triliun
OMRON Experience Center Hadir di Bandung, Bantu Warga Kurangi Dampak Hipertensi
Garap Raperda Cagar Budaya, Pansus 4 DPRD Kota Bandung Dorong Penambahan Objek Wisata
Felka 2025 di Karawang, SMA Islam Al Azhar 1 Sandingkan Piala OSA dan Felka
Efisiensi Anggaran, SKPD Kota Cirebon Diminta Tunda Pengadaan Barang dan Jasa
Kinerja Sektor Logistik Dukung PosIND Catat Laba Bersih Rp767,7 Miliar
Sejumlah Menteri Hadiri Kongres Nasional KAI, Dorong Peningkatan Peran Advokat
13 Puskesmas di Cimahi Disiapkan Layani Cek Kesehatan Gratis
Bertambah Lagi, Korban Konsumsi Etanol di Cianjur Jadi 9 Orang
Ibis Bandung Pasteur Luncurkan Paket Buka Puasa Colorful Ramadan
Rayakan HUT ke-4, Vasaka Maison Bandung Gelar Maison Fun Run 2025
Pengalaman Imlek tak Terlupakan dalam Shanghai Temptation di Hotel Indigo Bandung Dago Pakar
Imlek Meriah dengan Promo Year of The Wood Snake di Luminor Hotel Metro Indah Bandung
Harris Hotel & Convention Festival Citylink Bandung Meriahkan Gelar The Old Town Market di Malam Imlek
Merayakan Imlek 2025 di The Luxton Bandung, Tradisi Bertemu Hiburan Exclusive
13 Wisata Alam di Bandung yang Cocok untuk Liburan Keluarga
15 Wisata Alam Kabupaten Bandung yang Cocok Dikunjung saat Liburan
12 Rekomendasi Wisata Bandung, Cocok untuk Liburan Keluarga
14 Destinasi Wisata Alam Jawa Barat yang Cocok Dikunjungi saat Liburan
14 Destinasi Wisata Alam di Bandung yang Cocok Dikunjungi saat Liburan
15 Rekomendasi Wisata Alam di Bandung yang Cocok Dikunjungi saat Liburan
Sambut Imlek 2025, ibis Bandung Trans Studio Hadirkan “Fortune Fang” Chinese BBQ Buffet
Djaya Mandiri Sejahtera, Sarapan Pagi dan Malam dengan Kuliner Lezat dan Unik
Berawal dari Gerobak Sederhana, di Kuningan Alma Catering Sajikan Hidangan Penuh Cinta
Tiga Tempat Sarapan Lezat di Kota Bandung
Tiga Resto di Bandung dengan Hidangan Lezat dan Suasana Nyaman
13 Rekomendasi Kuliner Terfavorit di Bandung
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap